Bantaeng, 30/12 – 2013 – Para pejabat, wakil rakyat di DPRD dan tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Bantaeng bersepakat membangun Bantaeng tanpa korupsi dan pungutan liar.
Komitmen tersebut dituangkan dalam
bentuk tandatangan deklasi yang diawali Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah,
Sekretaris Daerah (Sekda) Sudarni, disusul para Asisten dan pejabat lainnya.
Setelah itu dilanjutkan tandatangan
para wakil rakyat di DPRD Bantaeng diawali Ketua DPRD Hj Novrita Langgara, para
wakil ketua serta anggota dewan lainnya seperti Nurdin Halim.
Sejumlah tokoh LSM juga
menandatangani deklarasi anti Korupsi dan anti Pungli tersebut mulai dari
Program Officer (PO) Australian Community Development and Civil Society
Strengthening Scheme (Access) Muh Nurfajri, Koordinator Forum Lintas Aktor
(FLA) Supriadi Ukkas dan sejumlah petinggi lembaga non pemerintah tersebut.
Penandatanganan naskah deklarasi
dilakukan usai penyerahan Access – FLA Award 2013 di Tribun Lapangan Pantai
Seruni Bantaeng, Minggu (29/12).
PO Access Wilayah Kabupaten Bantaeng
dan Jeneponto Muh Nurfajri mengatakan, deklarasi dimaksudkan untuk mempercepat
laju pembangunan daerah tanpa embel-embel adanya korupsi dan pungutan liar
(Pungli).
‘’Kita ingin pembangunan berjalan
tanpa kendala sehingga Bantaeng yang sudah baik akan jauh lebih baik karena
dana yang digunakan benar-benar untuk kemaslahatan seluruh masyarakat,’’
ujarnya.
Ia juga mengemukakan rasa bangganya
karena UU Desa sudah disetujui dan mulai 2014 sudah bisa diberlakukan.
Rasa bangga karena inspirasi dari UU tersebut dari Bantaeng.
Kini, dikembangkan system
administrasi desa yang mampu memberi pelayanan cepat dan akurat. ‘’Bila system
pelayanan tersebut berjalan, insya Allah pelayanan di desa hanya 3 menit sudah
selesai,’’ jelas Nurfajri yang lebih akrab dipanggil Juju.
Pada tahap awal, tambahnya lagi, ada
5 desa yang menjadi percontohan. Desa tersebut juga sudah bisa diakses melalui
google sehingga memudahkan orang melihat letak desa tersebut.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
mengapresiasi kinerja Access yang sudah melakukan pemetaan. ‘’Ini sangat
membantu Pemda melakukan pekerjaan,’’ ujarnya.
Ia kemudian mengingatkan agar
bersama-sama bisa menjaga daerah yang sudah punya nama harum ini sebab sekarang
Bantaeng sudah menjadi milik nasional.
‘’Semua orang kini membuka mata dan
ingin melihat Bantaeng. Bahkan ada juga yang ingin melakukan crosscheck karena
mereka tidak percaya APBD kecil bisa membangun,’’ tandas Nurdin Abdullah seraya
meminta silaturahmi yang sudah terjalin serta kekompakan yang sudah berjalan
agar tetap dijaga dengan baik.(hms)
0 komentar: