Bantaeng, 10/01 – 2014 – Harga komoditas cengkeh dan coklat di Kabupaten Bantaeng bergerak naik.
Harga cengkeh pada akhir 2013
mencapai Rp 128 ribu/kg dan memasuki Januari 2014 hingga pekan pertama
meningkat menjadi Rp 130 ribu/kg.
Pedagang hasil bumi, H Rapi di
Bantaeng, Jum’at (10/11) mengatakan, membaiknya harga cengkeh tersebut disertai
membaiknya harga kakao (coklat).
Komoditas yang satu ini mengalami
peningkatan harga dari Rp 23 ribu hingga Rp 24 ribu/kg menjadi Rp 26 ribu/kg.
Kenaikan harga kedua komoditas
tersebut tidak disertai kenaikan harga kopi. Harga komoditi kopi justru
cenderung bertahan Rp 18.500/kg, ujarnya.
Kopi di daerah berjarak 120
kilometer arah selatan Kota Makassar ini terbanyak jenis arabika.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
yang menyempatkan diri melihat pergerakan komoditi di Kecamatan Tompobulu
mengatakan, kopi arabika Bantaeng sudah ada sejak zaman Belanda.
Jenis kopi ini sangat cocok dengan
iklim di Bantaeng. Berbeda dengan di Tana Toraja yang terkenal dengan kopi
robusta.
Ia berharap kepada masyarakat agar
tetap mempertahankan jenis kopi arabika karena sudah dikenal masyarakat.
Tentang kenaikan harga cengkeh,
Nurdin Abdullah mengatakan, akibat permintaan yang semakin meningkat sementara
produksi cenderung berkurang.
Demikian pula dengan kakao. Bupati
berharap, masyarakat tetap mempertahankan tanamannya sebab kecenderungan
permintaan semakin tinggi.
Masih menurut Bupati HM Nurdin
Abdullah, cengkeh kini tak hanya digunakan sebagai campuran rokok tetapi juga
dimanfaatkan untuk industri kosmetik, parfum dan obat-obatan.(sy)
0 komentar: