Bantaeng, 07/01 – 2014 – Penemu Listrik Mandiri Rakyat (Limar) Ujang Koswara
mengatakan, penggunaan Limar jauh lebih hemat disbanding penggunaan lampu
minyak tanah.
Penggunaan Limar juga lebih aman,
katanya ketika menjelaskana temuannya itu yang baru diterapkan di Desa Kayu Loe
kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Selasa (7/1).
Menurut Ujang Koswara, penemuan
Limar berawal ketika ponakannya mau mengikuti ujian nasional. Ketika itu,
minyak tanah langka padahal penokan mau belajar.
Saat itu, sebuah telepon genggam
terlihat dilengkapi senter. ‘’Mungkin ada mujizat dari atas, saya tertarik
mempelajari bagaimana sebuah HP dilengkapi senter. Dari situ saya kembangkan
dan akhirnya jadi.’’
Bahan bakunya sangat sederhana.
Cukup 1 unit baterai (Accu) yang dilengkapi material lain. Untuk setiap unit
rumah, dilengkapi 5 unit mata lampu lengkap dengan Accunya.
‘’Bila Accu tersebut suak,
bisa di isi kembali di Kantor Desa. Biayanya hanya Rp 2000 untuk sekali isi.
Untuk pengisian dilakukan di kantor desa dan dikendalikan langsung pak Desa,’’
ujarnya.
Accu tersebut di cash setiap bulan.
Karena itulah, jika dibandingkan penggunaan minyak tanah akan jauh berbeda.
Terlebih minyak tanah juga sering langka.
Selain Limar, Ujang Koswara juga
memperkenalkan teknologi kompor hemat energy yang diberi nama Kompor Sakti.
Kompor tersebut menggunakan limbah berbagai jenis, termasuk limbah dedaunan
sebagai bahan baku pemanas.
Ujang pada kesempatan tersebut juga
memperkenalkan penggunaan teknologi gas elpiji untuk sepeda motor yang mampu
menjelajah hingga 600 km/tabung 12 kg.
Selain untuk sepeda motor, teknologi
yang menggunakan gas elpiji tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk perahu
motor. Ini penting untuk mencegah nelayan yang melaut kehabisan bensin.
Untuk kelanjutan penggunaan
teknologi tepat guna di desa tersebut, sejumlah pemuda desa telah dilatih. Ke
depan, Tim Limar juga akan melatih siswa SMK untuk membebaskan kabupaten
berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini dari kegelapan.
‘’Kami siap membantu mewujudkan visi
Bantaeng bebas gelap,’’ terang Ujang Koswara, penemu Limar.(hms)
0 komentar: