Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


Perayaan Maulid Jangan Sekedar Ritual




 
Bantaeng, 19/01 – 2014 -  Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang selama ini dilakukan hendaknya dapat dipetik hikmahnya dengan baik sehingga menjadi bekal dalam kehidupan kita sehari.
 
Dengan begitu, peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tak hanya menjadi kegiatan ritual semata, tetapi ada hikmah yang bisa kita peroleh.
 
Hal itu dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantaeng H Abd Latief Naikang pada peringatan haril lahir Nabi Muhammad SAW 1435 H di Masjid Agung Syekh Abdul Gani, Sabtu (18/1) malam.
 
Peringatan Maulid Akbar tersebut merupakan kerjasama Pemda Kabupaten Bantaeng bersama Badan Kontak Majelis Taklim, Muslimat NU, Badan Kontak Pemuda Remaja Masjid dan GP Anzor Kabupaten Bantaeng.
 
Menurut Sekda yang mewakili Bupati Bantaeng, berkah yang bisa dipetik dari Nabi Muhammad SAW diantaranya, sikap disiplin termasuk dalam melaksanakan shalat lima waktu.
Bila persoalan disiplin tersebut bisa dilaksanakan, Pemda tak lagi kesulitan memberikan pelayanan kepada masyarakat karena sudah sejalan dengan pencanangan tahun 2014 sebagai tahun disiplin bagi pegawai negeri sipil (PNS).
 
Selain pencanangan tahun disiplin, tahun 2014 juga menjadi momen penting bagi masyarakat Bantaeng, sebab daerah ini menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Antar Daerah (Porda) ke-15 yang akan dilaksanakan September 2014.
Porda tersebut juga dirangkaikan pelaksanaan pekan olahraga penyandang cacat yang ketiga. Karena itulah, kita berharap, Bantaeng bisa menjadi tuan rumah yang baik.
Karena itulah, Abd Latief Naikang berharap, peringatan Maulid bisa menjadi pemicu kedisiplinan yang diharapkan dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat.
 
Pimpinan Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang juga dosen Universitas Islam Negeri Makassar Dr Mahmud Suyuti, S.Ag, MA yang membawakan hikmah Maulid mengatakan, prilaku Nabi Muhammad patut diikuti, diteladani dan menjadi contoh bagi kehidupan sehari-hari.
Meski begitu, dalam hal tertentu ada yang tidak bisa kita ikuti karena menyangkut masalah pribadi. Misalnya saja Nabi Muhammad menikah 9 kali.
Cara makannya juga sulit kita ikuti karena Nabi makan dengan menggunakan tiga jari karena yang dimakan hanya kurma dan gandum.
 
Secara fisik, Nabi berjenggot sehingga menjadi trend dalam masyarakat orang memelihara jenggot, Namun hal ini tidak bisa dipaksanakan karena tidak semua orang berjenggot.
Dalam hal berpakaian, istri Nabi menutup seluruh badannya kecuali mata. Banyak juga di tengah masyarakat orang mendalami agama setengah-setengah.
 
‘’Mungkin hanya mengikuti pesantren kilat, setelah dia keluar, dia sudah pintar melarang-larang. Yang ini dan itu haram. Misalnya saja dilarang makan di tempat orang meninggalatau tidak boleh melakukan barzanji.’’
 
Akibatnya, barzanji yang semula marak pada pesta perkawinan kini sudah berganti elekton, tambah Kepala Laboratorium Hadits itu.
Yang terpenting, tambah Mahmud Suyuti, peningkatan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad dilakukan dengan mengikuti ibadah. Tapi jangan ditambah karena akan menjadi bid’dah. Misalnya, shalat dhuhur yang 4 rakaat dijadikan 5 rakaat.
 
Kita harus meneladani apa yang dilakukan Nabi yang sudah tertuang di dalam hadits, kuncinya.(hms)

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net