Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


Bupati Bantaeng - Tampil Di Mata Najwa - Metro Tv



 
Bantaeng, 13/03-2014 -  Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah tampil pada acara talk show Mata Najwa yang tayang di Metro TV, Rabu (12/3) malam pukul 21.05 Wita.
 
Bupati dua periode tersebut tampil bersama Bupati Bojonegoro Jawa Timur Suyoto dan Walikota Bandung Ridwan Kamil dan dipandu langsung presenter terkemuka Metro TV Najwa Shihab.
Nurdin Abdullah dalam tanyangan yang disaksikan melalui nonton bareng bersama Wakil Bupati H Muhammad Yasin, para Pimpinan SKPD dan petinggi daerah di Tribun Lapangan Pantai Seruni, Rabu malam itu mendapat giliran kedua setelah Bupati Bojonegoro Suyoto yang juga Ketua Partai Amanat Nasional dan banyak menerima penghargaan internasional.
 
‘’Kenapa mau susah-susah menjadi bupati?,’’ Tanya Najwa kepada Bupati Bantaeng setelah menampilkan profil Nurdin Abdullah yang memimpin 4 perusahaan Jepang.
 
Ketua Persada Sulsel yang guru besar Fakultas Kehutanan Unhas itu mengatakan, awalnya saya menolak.
 
Selain karena tidak punya partai, keluarga juga kurang mendukung. Namun karena didesak terus. Bahkan dijemput 3 ribuan masyarakat Bantaeng, akhirnya kami berfikir-fikir.
Sejumlah kiyai juga turun tangan dan melakukan pendekatan ke mertua sembari mengatakan, kami ingin menurunkan Nurdin dari sebagian kenikmatan yang selama ini dirasakan.
 
Setelah itu, kami melakukan survey lokasi. Ternyata masyarakatnya memprihatinkan. Selain didera kemiskinan akibat kekurangan infrastruktur, hasil pertanian juga belum tersentuh.
‘’Kami akhirnya maju menggunakan partai kecil non parlemen. Dan ternyata menang,’’ ujarnya. Namun tentu saja dihadapkan dengan berbagai masalah, terutama banjir tahunan.
‘’Hujan sedikit saja, Kota Bantaeng sudah terendam. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah pertama. Bagaimana mengatasi banjir,’’ terang ayah 3 anak itu.
 
Masalahnya ditemukan, namun kendalanya, saat itu terjadi kasus bobolnya Situgentung. Banyak yang ragu, namun saya optimistis, hanya pembangunan cekdam yang bisa mengatasi banjir Bantaeng, urainya.
Hasilnya, hingga kini Kota Bantaeng sudah bebas banjir. Bahkan pada musim kemarau menjadi solusi untuk pertanian.
 
Selain Cekdam, ada pelayanan kesehatan yang lebih fenomenal. Inspirasinya darimana, Tanya Najwa lagi. 
 
Bupati Bantaeng mengatakan, berawal dari kunjungannya ke RS Prof Anwar Makkatutu pada malam hari. Ternyata mati lampu. Gensetnya ternyata tidak ada.
‘’Bagi saya, ini sesuatu yang sangat berbahaya terhadap sebuah RS. Selain itu, angka kematian ibu dan anak juga tinggi hanya semata karena persoalan terlambat diantar ke RS,’’ jelasnya.
 
Karena itu, saya mencoba menghubungi kolega saya di Jepang (Nurdin belajar S2 dan S3 di Jepang). Saya mencoba ‘’memulung’’ kendaraan ambulance di negeri Sakura.
Hasilnya, Jepang mengirim 2 unit ambulance. Bahkan ditambah unit pemadam kebakaran secara hibah. Termasuk biaya pengiriman ke Bantaeng merupakan tanggungan Jepang.
Setelah itu, dicoba dirembukkan dengan Kadis Kesehatan. Bagaimana caranya membentuk pelayanan cepat 24 jam, tanpa harus mengambil kartu, tapi langsung ke rumah pasien.   
Dibentuklah program kemanusiaan Crisis Center atau yang lebih dikenal dengan Brigade Siaga Bencana (BSB) yang kini ditunjang 20 orang dokter, 16 perawat ditambah sopir yang terlatih.
 
Pak Nurdin juga merupakan salah satu calon presiden alternatif berdasarkan hasil survey ? tambah Najwa lagi.  
 
‘’Saya realistis saja. Saya ini dari daerah kecil yang bukan dari partai. Mengawali kepemimpinan saya di Bantaeng saja itu terasa berat, terlebih karena saya juga tidak punya pengalaman di bidang pemerintahan,’’ ujarnya.
 
Kenapa berat. Bukankah banyak orang yang berebut ingin menjadi Bupati, kejar Najwa.   
 
Ya itu tadi, selain tidak punya pengalaman pemerintahan. Harapan para pendukung juga tentu sulit dipenuhi dalam waktu singkat. Akibatnya, pada tahun kedua pendukungpun bergabung dengan lawan.
Yang menguntungkan, sejak awal saya membuka ruang kepada seluruh masyarakat yang ingin menyampaikan unek-uneknya di kediaman pribadi saya.
 
Apa saja yang biasa masyarakat sampaikan ? Tanya Najwa lagi.
 
Berbagai hal, mulai dari masalah sekitar lingkungan masyarakat hingga masalah pribadi.
 
Contohnya ?
 
Bila mereka datang rombongan, biasanya masalah jalan, air bersih atau lingkungan sekitarnya. Tapi, bila datang sendiri atau berdua. Biasanya masalah pribadi, mulai dari bayar uang sekolah hingga melamar tapi uangnya kurang.
 
Dananya tentu bukan dari APBD ?
 
Ya, tentu. Awalnya semua masalah ditanggulangi pribadi. Namun, kini untuk masalah yang terkait dengan lingkungan sudah di anggarkan.
Bagi saya yang tidak pernah bermimpi menjadi bupati, hingga kini belum ada kenikmatan. Tapi sejak awal sudah bertekad  untuk mewakafkan jiwa, raga dan harta untuk Bantaeng. Saya juga ingin mengabdikan untuk bangsa dan Negara.
 
Lalu bagaimana cara pak Bupati menarik investor ?
 
Investor itu  butuh kepastian dan kemudahan. Kini sejumlah investor telah menanamkan modalnya di Bantaeng, termasuk investor dari Jepang.(hms)

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net