Laporan Wakil Bupati Bantaeng Muhammad
Yasin dari Beijing
Beijing -- Sebuah perusahaan BUMN
dari China, China Harbour Company, akan menanamkan investasi sekitar satu
miliar dolar AS atau sekitar Rp 10 trilun untuk membangun sebuah kawasan
industri di Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Bantaeng Industri Park
(BIP).
Menurut President Director China
Harbour Company, Lin Yichong, untuk membangun kawasan industri yang dilengkapi
dengan perkantoran dan apartemen itu dibutuhkan lahan seluas 3.000 hektare.
Kepastian realisasi investasi untuk
membangun sebuah kota industri di Pajukukang itu, dijelaskan Lin Yichong, dalam
sebuah pertemuan dengan delegasi Pemerintahan Bantaeng yang dipimpin Wakil
Bupati Muhammad Yasin di kantor pusat China Harbour Company, Beijing, China,
kemarin.
Delegasi Pemerintah Bantaeng
meliputi, Kepala Dinas PU Abdul Rasyid Sakkara, Kadis Perikanan Muhammad
Dimiati, Kadis Perhubungan Andi Baso Pahrir, dan Camat Pajukukang Akhmad Salam.
Pertemuan ini difasilitasi Wakil Ketua Kadin RI, Vince Gowan.
Lin Yichong mengatakan, untuk
membangun kawasan yang di dalamnya bisa menampung sekitar 20 unit industri
smelter, peleburan bijih besi, dan industri lanjutannya.
Pertemuan yang dipimpin Lin Yichong
itu disepakati, bahwa Pemerintah Kabupaten Bantaeng akan membantu sepenuhnya
memudahkan investor dan dalam waktu dekat akan membuat RTRW.
Muhammad Yasin menyambut baik
keinginan investor yang akan membangun infrastruktur untuk mendukung percepatan
pembangunan industri smelter dan bijih nikel serta industri kelanjutannya itu.
“Pemerintah Kabupaten Bantaeng akan
memberi berbagai kemudahaan dalan berinvestasi termasuk percepatan proses izin
prinsip,” jelas Muhammad Yasin.
Jika China Harbour sukses
merealisasikan rencana pembangunan BIP itu, inilah kawasan industri peleburan
nikel terbesar dan termodern di Indonesia.
China Harbour adalah BUMN China yang
sukses membangun berbagai pelabuhan termasuk jembatan Suramadu yang
menghubungkan Surabaya dan Madura.
Berdasarkan rancangan miniatur yang
diperlihatkan kepada delegasi Pemerintahan Kabupaten Bantaeng, di lahan yang
meliputi 3.000 hektare itu akan dibangun puluhan gedung bertingkat untuk
perkantoran dan apartemen, bangunan industri, dan kawasan hutan kota.
Kawasan lahan tadah hujan di Pajukukang
Bantaeng, ditata untuk dibangun sebuah kota industri modern yang dilengkapi
semua infrastruktur pendukung.
Menurut Camat Pajukukang, Akhmad,
lokasi untuk pembangunan BIP itu sudah ada dan akan dibicarakan dengan
masyarakat setempat untuk proses ganti untung. Lahan untuk BIP itu, jelasnya,
di luar dari lahan yang sudah dibebaskan untuk membangun industri peleburan
smelter yang sudah ada di Bantaeng selama ini.(*)
0 komentar: