Bantaeng, 10/5 – 2014 – Bila industri pengolahan bijih nikel (smelter) di Kabupaten
Bantaeng berhasil dipancang, Bantaeng menjadi daerah yang memiliki industri
smelter terbesar di dunia.
Sebanyak 8 industri sejenis kini
telah mengajukan izin ke Pemda Kabupaten Bantaeng. Tiga diantaranya telah
melakukan pembebasan lahan masing-masing PT Titan Mineral Utama, PT Bumi Bakti
Sulawesi, dan PT Cinta Jaya.
PT Titan Mineral Utama bahkan telah
menyelesaikan pematangan lahan dan kini sudah memasuki tahap konstruksi, sedang
lima investor lainnya kini dalam tahap negosiasi.
Wakil Ketua Kadin Indonesia bidang
Pertambangan dan Energy, Vince Gowan di Bantaeng, Sabtu (10/5) mengatakan,
masing-masing industry menanamkan modal sebesar 300 juta dolar AS sehingga
total investasi akan mencapai 2,4 miliar dolar AS (setara Rp 240 triliun).
Menurut Vince Gowan yang juga
Presiden Director PT Global ABC, pembangunan yang dipusatkan di kawasan
Bantaeng Industrial Park (BIP) akan terintegrasi dengan pelabuhan yang
dilengkapi terminal terpadu.
Dengan demikian, Bantaeng juga akan
memiliki pelabuhan curah terbesar karena produksi bijih nikel yang dapat
diproduksi akan mencapai 1 juta ton.
Untuk menunjang proyek besar dalam
bentuk cluster industri itu, perusahaan Tiongkok Shenghua akan membangun
pembangkit listrik berkapasitas 2 X 300 mega watt (MW).
Pembangkit batubara tersebut akan
menghabiskan investasi 1 miliar dolar AS, tambah Vince Gowan yang juga Chairman
Indonesian Council of World Affair (ICWA).
Menjawab pertanyaan, Vince Gowan
yang didampingi Kadis Perindagtamben H Abd Gani dan Camat Pa’jukukang Ahmad
Salam mengatakan, pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menuding akibat
pemberlakuan UU Mineral dan Batubara (Minerba), ia mengatakan, hanya menjadi
dampak sementara.
‘’Bila semua industry sudah
berproduksi, efek gandanya akan lebih besar,’’ terangnya seraya memberi contoh
penyerapan tenaga kerja minimal 5000 orang.
Jumlah tersebut belum termasuk
pekerja tambang di lokasi asal. Vince Gowan memprediksi ekspor sebesar 2,4
miliar dolar AS akan mendorong kegiatan ekonomi sebesar itu.
‘’Belum lagi kegiatan usaha
disekitar industry yang juga akan tumbuh,’’ katanya lagi sembari menyambut baik
kebijakan Kementerian Keuangan (Dirjen Pajak) yang segera memberlakukan
insentif pajak terhadap industry smelter.
‘’Ini yang benar. Pemerintah harus
bisa mendorong masuknya investasi ke negeri ini. Dan itu sudah dilakukan Pemda
Bantaeng yang sudah melakukan regulasi pembebasan bea izin,’’ tuturnya.
‘’Inilah yang seharusnya menjadi
contoh. Selain mudah dalam pengurusan, juga gratis. Tidak heran bila banyak
investor yang menyatakan komitmen membandung industry di Bantaeng,’’ tambahnya.
Vince Gowan juga mengatakan,
manajemen BIP akan dijalankan secara tripartit antara Pemda Kabupaten Bantaeng,
Kadin dan Investor. Ini dilakukan untuk mencegah munculnya riak seperti yang
terjadi dalam bebarapa tahun terakhir.
Pengelolaan manajemen seperti itu
akan mengatur hak dan kewajiban mulai dari upah minimum maupun insentif
lainnya. Tentu saja juga bekerjasama Serikat Buruh, kuncinya.(hms)
0 komentar: