Bantaeng, 11/5 – 2014 – Sebanyak 30 orang penyuluh dan pegawai pertanian dari 7
negara ASEAN melakukan pertemuan di Kabupaten Bantaeng.
Ke-30 orang penyuluh dan pegawai
yang akan memulai pertemuan dua hari mulai Senin (12/5) tersebut berasal dari
Kamboja, Myanmar, Laos, Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia.
Pertemuan yang diberi nama Regional
Training Course on Production and Cereal (Corn) tersebut diwarnai kunjungan ke
industry pengolahan benih Kabupaten Bantaeng.
Staf Ahli Bupati Bantaeng bidang
Pertanian Dr Mokhtar Nawir di Bantaeng, Minggu (11/5) mengatakan, industry yang
akan dikunjungi tersebut berkemampuan 5 ton/hari.
Industri yang berlokasi di Sasayya
tersebut tak hanya mengolah benih padi, tetapi juga komoditi jagung, padi
maupun kacang-kacangan yang diproduksi langsung dalam bentuk kemasan.
Selain itu, juga akan dilakukan
kunjungan ke industry pupuk lepas lambat yang berlokasi di kawasan Bantaeng
Idustrial Park (BIP), terang Mokhtar.
Industri pupuk berkapasitas 10 ribu
ton/tahun tersebut merupakan hasil kerjasama Pemda Kabupaten Bantaeng dengan
Badan Pengembangan Teknologi Indonesia (BPPT).
Para penyuluh dan pegawai pertanian
dari 7 negara Asean itu juga ingin melihat langsung system penangkaran jagung
hibrida serta produksi jagung konsumsi hingga industry pengolahan pasca panen
yang dibina Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng.(hms)
0 komentar: