Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


Tiga Kabupaten Jawa dan Kaltim bertemu di Bantaeng



 
Bantaeng, 12/5 – 2014 – Sebanyak 3 kabupaten, dua dari Jawa Tengah dan Kalimantan Timur bertemu di Kabupaten Bantaeng. Ketiganya masing-masing Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Gunung Kidul juga dari Jawa Tengah.
Sedang dari Kalimantan Timur berasal dari Kabupaten Paser. Ketiganya ingin belajar berbagai hal di daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel.
 
Tetamu dari tiga daerah berbeda tersebut diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di Gedung Balai Kartini, Senin (12/5). Bupati dalam sambutan penerimaan tersebut didampingi Wakil Bupati H Muhammad Yasin, Sekda H Abd Latief dan pimpinan SKPD.
Rombongan Kabupaten Paser yang dipimpin Asisten 3 Ir Asmuni Samad juga membawa tim kesenian yang mempersembahkan tari Selamat Datang.
 
Rombongan berkekuatan 43 orang dari penduduk berjumlah 247 ribu jiwa tersebar pada 10 kecamatan dan 136 desa dan 5 kelurahan itu berharap mendapat motivasi untuk membangun daerah ke depan.
 
Kabupaten Paser, terang Asmuni memiliki panjang pesisir 200 kilometer dan didominasi perkebunan kelapa sawit. Ia berharap, dari kunjungan ini, terjalin kerjasama, terlebih sebagian penduduk Paser masih berasal dari Sulawesi dan suku-suku lainnya di Indonesia.
 
Ketua Rombongan Kabupaten Pati, Mohtar S.ip, Msi yang datang bersama Ketua Komisi IV DPRD Pati Luki Setiadi dan sejumlah pejabat dan anggota dewan lainnya juga berharap, kehadirannya di Bantaeng memperoleh banyak manfaat terhadap masyarakat Kabupaten Pati.
‘’Kami ingin meningkatkan pengelolaan program masyarakat mandiri pedesaan. Karena itu, kami ingin belajar inovasi dan prestasi yan telah diperoleh Bantaeng,’’ katanya.
Melalui study banding ini, kami ingin menimba ilmu sekalgus berharap ada semangat kebersamaan di daerah yang terletak di Pantai Utara Pulau Jawa ini.
 
Kabupaten Pati, tamba Mohtar, memiliki garis pantai sepanjang 60 kilometer. Karena itu, Pati juga dikenal sebagai daerah Mina Padi karena memiliki potensi pertanian dan perikanan.
Kepala Bappeda Kabupaten Gunung Kidul Ir Syarief Armunanto MM pada kesempatan itu mengatakan, kehadirannya untuk kali keempat pasca kerjasama dengan Kabupaten Bantaeng sudah banyak mengalami kemajuan.
 
‘’Kami banyak belajar masalah pertanian dan pariwisata. Dan kedatangan kali ini untuk belajar di bidang pelayanana kesehatan melalui Brigade Siaga Bencana (BSB) yang sudah ada di Bantaeng.
 
‘’Tidak salah, bapak-bapak belajar ke daerah ini. Jokowi saja kalah, terutama untuk penanganan banjir,’’ terang Syarief meyakinkan 2 kabupaten yang menjadi tamu baru Kabupaten Bantaeng.
 
Kabupaten Bantaeng dulu (sebelum 2008) juga merupakan daerah langganan banjir, tapi di tangan Nurdin Abdullah, banjir tersebut sudah tidak ada. Bantaeng bahkan telah memiliki alun-alun kota yang membanggakan, urainya.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut baik keinginan untuk belajar ke wilayah kerjanya. Ini sesuatu yang baik untuk saling mendorong memajukana daerah agar tidak menjadi tertawaan Negara lain, katanya.
 
 Indonesia selalu menjadi tertawaan Negara lain karena dari sisi kekayaan alam kita kaya, namun masyarakat Indonesia masih miskin. Karena itu, kita harus bisa belajar bersama dan saling mendorong untuk memajukan daerah agar masyarakat tidak meninggalkan kampung halamannya.
 
Ia kemudian member gambaran bagaimana membangun Bantaeng dari daerah tertinggal menjadi daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang mencapai angka di atas  persen.
APBD yang pada 2008 hanya Rp 233 miliar, kini sudah di atas Rp 500 miliar. PAD yang semula hanya Rp 11 miliar, diharapkan pada tahun 2017 sudah mencapau angka Rp 1,5 triliun.
Untuk memajukan daerah, perencanaannya harus sesuai kebutuhan rakyat, bukan keinginan. Pola pikir seperti itu yang perlu ditanamkan agar aparat tidak berpikir bagaimana menghabiskan tetapi berpikir bagaimana menghasilkan, terangnya.(hms)  

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net