INVESTOR CHINA TANAM INVESTASI RP 4 TRILIUN DI BANTAENG

Bantaeng, 29/12 – Investor China dari
kelompok usaha Macrolink International Mineral Co.Ltd menanam investasi
sebesar Rp 4 triliun. Investasi sebanyak itu digunakan untuk membangun
industri pengolahan bijih nikel (smelter) di kawasan Industri Bantaeng
di Desa Baruga Kecamatan Pa’jukukang. Kepastian investasi tersebut
dikemukakan Fu Jun, Presiden Direktur perusahaan yang bermarkas di
Beijing, Ibukota RRC. Dalam kunjungan tersebut, Fu Jun didampingi Wakil Presdir Feng Jianjun, 9 direksi dan seorang direktur bank di negeri tirai bambu tersebut. Rombongan pengusaha dari negeri Panda itu sendiri tiba di Bandara Internasional Hasanuddin pukul 10.00 Wita dengan menggunakan pesawat jet pribadi.
Ia disambut Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, Wakil Bupati HA Asli Mustadjab, Sekda HM Yasin dan para petinggi daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini di rumah jabatan Bupati, Jum’at (28/12). Usai perkenalan, Fu Jun bersama direksi lainnya, langsung melihat lokasi di Kawasan Industri Bantaeng. Ia juga melihat langsung kondisi pelabuhan Mattoanging yang akan dijadikan pelabuhan sementara pengiriman material tambang nikel yang akan didatangkan dari Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurut Fu Jun, investasi ini dilakukan mengantisipasi kontrak tambang yang sudah dilakukan di Indonesia, namun setelah aturan baru dari pemerintah Indonesia, pihaknya tidak bisa lagi melakukan ekspor dalam bentuk bahan baku. Karena itulah, Macrolink harus membangun industri. ‘’Kami datang untuk memastikan apakah benar ada lahan dan kemudahan yang
diberikan Pemda Bantaeng, sesuai laporan staf yang sudah dua kali berkunjung ke daerah ini,’’ ujarnya. Presdir perusahaan tambang raksasa China mengatakan, tahap awal investasinya diperkirakan sebesar Rp 1,9 triliun (200 juta USD).
Investasi tersebut akan terus berkembang, dan pada saatnya akan dibangun pembangkit listrik serta pelabuhan sendiri. Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut baik kesiapan kelompok usaha Macrolink menanamkan modalnya di daerah berjuluk Butta Toa ini.
‘’Pilihan anda tepat karena
Kawasan Industri Bantaeng di back-up pembangkit listrik milik Bosowa
Energy yang berlokasi di Jeneponto, urainya. Seiring dengan
perkembangan, Bosowa Energy juga akan menambah kapasitas. Pada tahap
awal, Pemda Bantaeng telah menandatangani naskah kerjasama Memorandum of
Understanding (MOU) dengan pihak PLN untuk daya sebesar 120 MW. Soal
fasilitas pelabuhan, juga akan ditambah seiring perkembangan di kawasan
selatan Sulsel. Kadis Perhubungan dan Infokom Kabupaten Bantaeng A Baso
Fahrir mengatakan, mulai Februari 2013,
Pelabuhan Mattoanging akan menjadi pelabuhan nasional di bagian selatan Sulsel. Panjang dermaga yang dimiliki saat ini 700 meter dengan kedalaman surut 8 – 9 meter. Ke depan akan ditambah 340 meter ke depan dengan kapasitas 300 ribu DWT. Di sisi kiri dan kanan dermaga dirancang untuk kegiatan komersil seluas 50 Ha. Karena itu, akan dilakukan reklamasi yang membutuhkan dana Rp 218 miliar, urainya.(hms)
INVESTOR CHINA TANAM INVESTASI RP 4 TRILIUN DI BANTAENG




Bagus Tawwa Bupati dan Pemda Bantaeng...
BalasHapusSemoga Kabupaten Bantaeng Sul-Sel semakin maju