Pertama di Indonesia, BPPT Dampingi Bantaeng Helat e Voting Pilkada
Ada 42 TPS dari 360 TPS yang menjadi lokasi e-voting
dengan asumsi sekitar 15 ribu dari 137 ribu warga yang punya hak suara
akan menggunakan teknologi e-voting untuk memilih. Sekitar 100 teknisi
disiapkan untuk membantu pelaksanaan e-voting mengingat ini merupakan hajatan e-voting yang pertama kalinya untuk Pemilukada di Sulsel bahkan di Indonesia.
Usai penyelenggaraan, hasil simulasi pemilihan electronical voting (e-voting)
yang disimulasikan tersebut akan langsung dievaluasi. "Hasilnya tidak
akan dipublish, akan langsung dibawa ke Unhas untuk dievalusi," kata
Idrus Paturusi, Rektor Unhas di sela pelaksanaan e-voting di TPS 2 Letta, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Rabu (17/4/2013).
Setelah dievaluasi, hasil e-voting
Bantaeng selanjutnya akan dipresentasekan di Komisi II DPR RI untuk
dipertimbangkan dapat digunakan pada kontestasi politik lainnya. Di
Bantaeng, sebanyak 42 dari 361 TPS dipilih untuk penerapan e-voting.
E voting ini sendiri sudah dirintis
pengembangannya oleh BPPT sejak tahun 2009, mulai dari uji coba di
Kabupaten Jembrana secara bertahap. Berbagai proses panjang telah
ditempuh demi mendekati simulasi e-voting pemilukada yang sebenarnya.
Oleh karena itu, BPPT bekerjasama dengan Unhas ingin mewujudkan hal
tersebut dalam pemilukada Bantaeng di 45 TPS.
"Diharapkan simulasi e-voting ini bisa
mencapai dua sasaran yaitu terciptanya akselerasi pendidikan politik dan
demokrasi kepada masyarakat melaluI pemanfaatan teknologi informasi
dalam penyelenggaraan e-voting pemilukada serta terciptanya transparansi
kejujuran dan akuntabilitas sebagai sarana melakukan pemilukada,"
ungkap Dr. Unggul Priyanto selaku Deputi kepala BPPT, usai rapat
pelaksanaan simulasi E – Voting pemilihan kepala daerah Kabupaten Bantaeng diruang Senat Lantai 2 Rektorat Unhas, (5/4) lalu.
Pilkada dengan E voting pertama di Indonesia
Pertama di Indonesia, Pilkada Bantaeng
menjadi ajang penerapan e-voting untuk Pilkada di Indonesia. E-voting
tersebut disimulasikan di 42 tempat pemungutan suara (TPS) dari total
361 TPS. Menurut Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muhammad,
seperti dikutip Antara, e-voting sangat efisien dalam hal anggaran
pilkada, terutama terkait logistik berupa surat suara. Selain juga dapat
mengurangi terjadinya kecurangan terkait perolehan suara masing-masing
calon yang bertarung dalam pilkada. "E-voting sangat baik bila itu
diberlakukan, tingkat kecurangan dimungkinkan sangat kecil," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa e-voting yang
diterapkan di Pilkada Bantaeng baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
Sebelumnya simulasi e-voting tidak dilaksanakan pada saat
berlangsungnya pilkada. "Simulasi riil e-voting yang dilaksanakan KPU
Kabupaten Bantaeng dinilai berjalan maksimal. Kondisi pascapemilihan
juga dinyatakan kondusif," terangnya.
Kepala Program Sistem Pemilu Elektronik,
Andrari Grahitandaru mengatakan, sistem penggunaan e-voting ini tidak
dapat di manipulasi dengan menggunakan cara apapun. Karena segala
aktivitas terekam secara sistemik dan hasilnya pun dapat diketahui
secara langsung. "Selain dapat meminimalisir kecurangan, sistem e-voting
ini juga menghemat anggaran," ujarnya.
Sebelum di Bantaeng, Andrari
menambahkan, sistem e-voting yang telah ber-aspek legal ini juga
sebelumnya baru saja di ujicobakan dalam pemilihan Kepala Desa di
Boyolali serta pada pemilihan Kepala Dusun di Jembrana, Bali.
Ia menjelaskan, Pilkada Bantaeng hari ini diuji coba sistem e-Voting di 42 TPS dari 360 TPS. Dari 42 TPS, sekira 15 ribu dari 137 ribu warga yang punya hak suara menggunakan teknologi e-voting tersebut.
"Menjaga suksesnya helatan ini, kami telah siapkan sekitar 100 teknisi untuk membantu pelaksanaan sistem yang merupakan e-voting pertama kalinya di Indonesia ini," pungkasnya. (SYRA/humas)
Ia menjelaskan, Pilkada Bantaeng hari ini diuji coba sistem e-Voting di 42 TPS dari 360 TPS. Dari 42 TPS, sekira 15 ribu dari 137 ribu warga yang punya hak suara menggunakan teknologi e-voting tersebut.
"Menjaga suksesnya helatan ini, kami telah siapkan sekitar 100 teknisi untuk membantu pelaksanaan sistem yang merupakan e-voting pertama kalinya di Indonesia ini," pungkasnya. (SYRA/humas)
0 komentar: