Gereja yang semula berukuran 8 X 15
meter menjadi 11 X 18 meter bujur sangkar. Renovasi yang berlangsung selama 7
bulan tersebut menghabiskan anggaran Rp 600 juta.
Sebagai tanda resminya penggunaan
gereja yang dibangun Pemerintah Belanda 12 September 1939 tersebut, Bupati
Bantaeng HM Nurdin Abdullah menandatangani prasasti renovasi gedung tersebut,
Minggu (22/9).
Bupati yang didampingi Pimpinan
Gereja Toraja Indonesia Pendeta Musa Salusu S.Th, Badan Pekerja Majelis Gereja
Toraja Bantaeng Pendeta Johan Tupa S.Th dan Badan pekerja Gereja Clasis
Makassar tersebut juga menggunting pita pembukaan pintu gereja.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
mengapresiasi partisipasi ummat beragama di wilayah kerjanya hingga daerah
berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel
tetap kondusif.
Kondisi tersebut ditandai masuknya
sejumlah investasi. ‘’Ini sangat penting sebab tidak ada investor yang mau
masuk ke daerah yang tidak memiliki kepastian,’’ ujarnya.
Bupati juga mengatakan, tidak ada
daerah di Sulsel yang investasinya sebesar di Bantaeng. Investasi yang masuk di
Butta Toa dalam bentuk industry peleburan bijih nikel (smelter) dan bijih besi
(mangan) dengan total investasi Rp 20 triliun.
‘’Kini, para pemodal tersebut tengah
mempersiapkan lahan dan diharapkan tahun 2014 pembangunannya sudah bisa
dimulai,’’ tambahnya seraya mengatakan, industry tersebut memebutuhkan tenaga
kerja yang cukup banyak.
Masih menurut Nurdin Abdullah, bila
daerah ini diurus dengan baik, berkah Allah akan turun. Karena itu, ia berharap
kepada para ulama dan pendeta agar mengurus ummat dengan baik.
Kerukunan ummat beragama yang baik
akan mendorong daerah ini jauh lebih baik di kemudian hari, ujarnya.
Sebelumnya, Pendeta Musa Salusu S.Th
mengingatkan ummat protestan untuk tidak terlalu bangga dengan gedung yang
mewah, namun yang terpenting adalah pembinaan kerohanian karena akan
berpengaruh terhadap sikap dan prilaku kita sehari-hari.
Hingga kini, terangnya, Gereja
Toraja tersebar di 15 provinsi di Indonesia dengan 500 ribuan jemaat yang dilayani
30 pendeta. Khusus di Kabupaten Bantaeng berjumlah 80 KK.
Pendeta Musa Salusu juga berpesan
agar gedung baru Gereja Toraja Jemaat Bantaeng menjadi sumber inspirasi dan
perbentukan karakter masyarakat yang memiliki cinta kasih.(hms)
0 komentar: