Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


DPRD LUWU - Pelajari Reformasi Perizinan Bantaeng





 
Bantaeng, 18/10 – 2013 -  Wakil Rakyat Kabupaten Luwu yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Badan pelayanan Perizinan Penanaman Modal mempelajari reformasi perizinan Kabupaten Bantaeng.
 
‘’Bantaeng merupakan daerah yang sangat maju di bidang pelayanan perizinan. Karena itu, kami ingn belajar bagaimana cara memperpendek pelayanan perizinan tersebut,’’ kata Ketua Pansus DPRD Luwu Abd Rahmat Sajri saat diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di Ruang Rapat Bupati Bantaeng, Jum;at (18/10).
 
Rahmat yang politisi PKS dalam kunjungan tersebut didampingi Wakil Ketua Pansus R Hidayat (Hanura), Ummu Kalsum Kahhar Muzakkar (PBB), A Adama (PPP) dan Hj St Harisah (Republikan).
 
Sedang Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah didampingi Wakil Ketua DPRD Alim Bahri, Sekwan Amiruddin P, Asisten II Muh Hero, Asisten III Maula Akil, Kepala Sintap dan sejumlah SKPD lainnya.
 
Menurut Ketua Pansus, Kabupaten Bantaeng berhasil melakukan reformasi perizinan sehingga berhasil menggaet sejumlah investor. Karena itu kami ingin belajar banyak.
Di DPRD Luwu juga sedang dibahas Ranperda tentang Perizinan satu pintu. Bantaeng sudah memiliki lembaga pelayanan satu pintu sehingga kami ingin memperoleh gambaran dari keberhasilan Bantaeng, tambah Hidayat. 
 
Ia juga mengatakan, Luwu telah membuat RT/RW dan pembagian zona untuk kawasan industri sebab sejumlah investor juga telah menyatakan minat untuk menanam modal, karena itu, kami ingin belajar tentang perizinan dan infrastruktur penunjang lainnya, termasuk pengadaan listrik.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut baik keinginan para wakil rakyat Luwu belajar di Bantaeng. Menurut Bupati, kunjungan ini bukan belajar tapi lebih pada tukar menukar pengalaman (sharing) agar bisa saling mengisi.
 
Ia mengakui, dulu Bantaeng bersama daerah selatan lainnya identik dengan kemiskinan, namun beberapa tahun terakhir sudah mulai terasa peningkatan ekonomi masyarakat.
Dari sisi luas wilayah, Bantaeng merupakan daerah terkecil di Sulsel. Luas lahan pertanian hanya 7000 Ha, sedang sepanjang pantai 21 Km ditanami rumput laut.
 
Di kawasan lainnya ditanami talas dan kegiatan pertanian lainnya terutama pengembangan padi dan jagung. Namun karena lahannya terbatas, sehingga Pemda berinisiatif menjadi penangkar benih.
 
Kini Bantaeng memasuki babakan baru era industrialisasi yang ditandai dengan masuknya enam investor kakap dari China dan Negara lainnya dengan nilai investasi Rp 30 triliun.
Salah satu daya tariknya adalah system perizinan yang lebih mudah. Bahkan untuk izin prinsip, satu jam sudah selesai, sedang izin lainnya ditarget sehari selesai.
 
Selain cepat selesai, izin tersebut juga gratis. ‘’Dari 10 jenis perizinan yang harus dimiliki investor, 7 diantaranya gratis. Yang lainnya, bukan kewenangan daerah,’’ terang Nurdin Abdullah.
 
Meski begitu, Pemda tetap berkewajiban mengawal hingga izin tersebut selesai, termasuk bila dilakukan pengurusan di Jakarta, tambahnya.(hms)

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net