Bantaeng, 29/11 – 2013 - Perusahaan pengolahan tambang nikel China PT Macrolink
Mineral menggunakan teknologi pengolahan nikel terkini dan ramah lingkungan.
‘’Kami akan menggunakan industri
pengolahan nikel berteknologi modern dan ramah lingkungan,’’ kata General
Manager PT Macrolink Mineral Zeng Min saat bertemu Bupati Bantaeng HM Nurdin
Abdullah di kantor Bupati Bantaeng, Jum’at (29/11).
Zeng Min tiba bersama sejumlah
petinggi perusahaan Macrolink Group dari China dan perwakilannya di Jakarta
diantaranya Wang Xiao Long, Zhang Qing, Xu Bin, Wang Fernando dan Johan.
Sedang Bupati Bantaeng HM Nurdin
Abdullah pada pertemuan pasca penandatanganan naskah kerjasama Memorandum of
Understanding (MOU) di Beijing, China beberapa waktu lalu didampingi Sekda
Sudarni, Kadis Perindagtamben H Abd Gani, Kabag Pemerintahan Haeruddin, Camat
Pa’jukukang Ahmad Salam serta pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bantaeng.
Menurut Zeng Min, industri yang
merupakan perluasan dari sejumlah industri yang sama di China itu ditarget
memproduksi 20 juta metric ton dengan skala penjualan 400 juta dolar AS.
Karena itu, ia berharap industri
smelter yang akan dibangun di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) ini bisa segera
diwujudkan.
Ia memuji pejabat BPN Bantaeng yang
dinilai cepat melakukan pengukuran serta sosialisasi. Karena itu, GM PT
Macrolink Mineral berharap pengukuran tersebut secepatnya rampung.
‘’Bila pengukuran selesai, kami
segera melakukan pembayaran ganti rugi kepada masyarakat. Kalau bisa lebih cepat
agar proyek bisa berjalan paling lambat Januari 2014,’’ pintanya.
Untuk pembangunan industri smelter
tersebut, ia menyebut investasi awal sebesar 350 juta dolar AS atau sekitar Rp
3,5 triliun.
Untuk menunjang industri tersebut,
pihaknya akan membangun pelabuhan sendiri untuk memudahkan kapal bermuatan
tambang 5 juta DWT merapat didekat industri pengolahan.
Untuk ekspor, Zeng Min mengatakan
tetap menggunakan pelabuhan internasional yang dibangun Pemda Bantaeng.
Untuk menjawab ekspor sejumlah
industri, Pelabuhan Mattoanging Bantaeng diperpanjang 50 meter ke depan. ‘’Ini
juga untuk menjadikan Bantaeng menjadi pusat smelter di Sulsel,’’ terang Bupati
HM Nurdin Abdullah.
Khusus untuk penyediaan energy
listrik, Pemda telah menjalin kerjasama PLN untuk menjamin pasokan energy
listrik ke sejumlah industry peleburan nikel tersebut.(hms
Sumber Berita: http://bantaengkab.go.id/berita-macrolink--gunakan-teknologi-pengolahan-nikel-terkini.html#ixzz2m2UDAxGc
0 komentar: