Bantaeng, 19/12 – 2013 – Tokoh perempuan nasional Dr Dewi Motik Pramono M.Si
mengungkap resep awet muda, tetap cantik dan aktif kepada perempuan di
Kabupaten Bantaeng.
Resep tersebut diungkap dalam dialog
bertajuk The Power of Women yang diselenggarakan Tim Penggerak PKK Kabupaten
Bantaeng bekerjasama Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di gedung Balai Kartini
Bantaeng, Kamis (19/12).
Kegiatan yang dipandu calon senator
yang juga Ketua Wanita Tani Indonesia Monirah Jafar Hafsah itu memberi
inspirasi tentang hidup sehat dan cantik luar dalam yang juga menjadi kekuatan
seorang perempuan.
Menurutnya, menjadi perempuan
merupakan anugerah yang luar biasa. Sayangnya, perempuan Indonesia lebih banyak
mengagungkan tokoh perempuan dari luar terutama dari negara barat.
Padahal, kata Dewi yang juga Ketua
Kowani itu, perempuan Indonesia yang kebanyakan Islam seharusnya mengagungkan
istri Nabi Muhammad SAW, Khadijah.
‘’Khadijalah yang pantas menjadi
teladan bagi kita. Dia bangsawan, kaya, pintar tapi tidak sombong bahkan sangat
menghormati suaminya. Ini pelajaran yang sangat berharga’’, tuturnya.
Dewi Motik yang mengaku telah
berusia 64 tahun dan tetap aktif mengingatkan, setinggi apapun seorang wanita,
dia harus bisa menghormati suaminya. Jangan pernah menghina suami. Terlebih
bila suami kita termasuk orang yang baik sebab dia imam kita, ujarnya.
Masih menurut pendiri Ikatan Wanita
Pengusaha (IWAPI) itu, jika ingin sukses, kita harus bisa bergandeng tangan
dengan pasangan kita. Ini salah satu bagian dari resep cantik lahir batin,
tambahnya lagi.
Ia kemudian mengatakan, mulailah
dari diri sendiri sebab kekuatan kita ada disitu. ‘’Kenali diri dan jangan
pernah sombong dalam mengejar dunia,’’ tandasnya.
Bila itu bisa dilakukan, insya Allah
tak hanya kecantikan yang kita raih tetapi juga otak kita bersih dan selalu
bisa mengontrol diri. Kalaupun kita emosi, upayakan kalimat yang keluar dari
mulut itu terukur.
Jangan mengeluarkan kata jelek,
terlebih kepada anak-anak karena semua anugerah yang kita miliki milik Tuhan.
Dewi Motik kemudian memuji Ketua Tim Penggerak PKK Hj Lies F Nurdin yang
dinilainya sederhana.
Beruntunglah orang Bantaeng mendapat
ibu bupati yang rendah hati dan sederhana seperti ibu Lies, tandas Dewi Motik
yang sudah malang melintang menjadi pembicara baik di dalam maupun di luar
negeri.
‘’Janganlah karena jabatan dan
kekayaan membuat kita sombong sebab ilmu yang kita miliki hanya secuil yang
diberikan Tuhan,’’ tambahnya seraya mengingatkan pentingnya menghormati orang
dengan segala kelebihannya.
Ini penting, sebab semua orang
diberi kelebihan dan kekurangan. Kita patut menyadari itu dan banyaklah
berkarya agar kita bisa menjadi pribadi yang bermanfaat terhadap orang lain.
Ia juga mengemukakan pentingnya
penguasaan teknologi sebab banyak teknologi yang praktis dan ini sudah banyak
dilakukan ibu-ibu dalam berbisnis, misalnya dengan memanfaatkan jejaring
sosial.
Ketua TP PKK Bantaeng Hj Lies F
Nurdin mengatakan, berbagai kegiatan dilakukan untuk menambah wawasan, terlebih
setelah Kabupaten Bantaeng keluar dari binaan Kementerian Daerah Tertinggal.
‘’Kami saling bahu membahu membantu
pemerintah dan hasilnya, Bantaeng sejak tahun 2012 telah dinyatakan sebagai
Kabupaten Sehat Nasional. Kami juga berhasil meraih Adipura dan sederet
penghargaan lainnya,’’ terang istri Bupati Bantaeng itu.
Dari sisi pembinaan keagamaan
melalui Majelis Taklim juga mengalami perkembangan dari 50an Majelis Taklim
pada 2008 menjadi 467 kelompok Majelis Taklim.
Sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM)
yang menjadi salah satu pilar PKK juga berhasil dibina dan kini telah menjadi
andalan Provinsi Sulsel, terutama menghadapi berbagai pameran, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Konselir
Menyusui Faradiba Tenrilemba juga menguraikan manfaat ASI bagi ibu-ibu yang
baru melahirkan.(hms)
0 komentar: