Bantaeng, 22/12 – 2013 -
Para mantan pejabat di Kabupaten
Bantaeng yang mengabdi antara periode 2007 hingga 2012 menilai perkembangan di
daerah berjuluk Butta Toa sangat spektakuler.
‘’Saat program The New Bantaeng
dicetuskan, terus terang kami sempat ragu. Dalam hati proyek besar ini hanya
bisa dilakukan pengembang seperti Ciputra, tapi kini setelah melihat langsung,
saya merinding. Saya sangat bangga dan berharap bisa lebih maju,’’ kata
Much Sholeh, mantan Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng yang kini menjabat Ketua
PN Blitar.
Much Sholeh juga mendo’akan Nurdin
Abdullah bisa berkiprah di wilayah yang lebih besar dan menjadi pemimpin nomor
satu di Sulsel karena kualitasnya sudah tidak pantas lagi di Bantaeng.
Ia juga berharap, pengganti Nurdin
ke depan nantinya juga bisa setara dengan kiprah yang sudah dilakukan selama
ini.
‘’Meskipun saya jauh, namun
informasi tentang perkembangan Bantaeng tetap mendapat perhatian. Teman-teman
selalu member informasi dan selalu menjadi perbincangan tentang perkembangannya
yang jauh lebih pesat,’’ tambah Much Sholeh.
Penilaian yang sama juga dikemukakan
mantan Kapolres AKBP Turman Siregar S.Ik. Kapolres masa bakti 2007/2009 itu
mengaku tak hanya bangga meski sebelum bertugas di Bantaeng sempat merasa
khawatir.
‘’Saya kira dulu siapapun yang
mendapat tugas di Bantaeng akan bertanya-tanya. Daerah macam apa ini. Namanya
tidak dikenal. Kalau Batang atau Banten ada. Tapi Bantaeng. Dimana itu,’’
kisahnya.
Meski begitu, ketika mulai bertugas,
Turman mengaku melakukan tugas dengan ikhlas. Dan ternyata, setelah daerah ini
dipimpin seorang Bupati yang memiliki visi yang jelas, Bantaeng kini menjadi
perbincangan hangat secara nasional karena kemajuannya.
‘’Kamipun bangga dan karena ikatan
bathin yang kuat, kita menjadi pengiklan dan antusias menjelaskan bagaimana The
New Bantaeng dibangun,’’ tuturnya.
‘’Kami bahkan menjadikan Bantaeng
sebagai pionir bagi daerah lain bila ada kunjungan. Kalau di Jakarta ada
Jokowi, di Sulsel ada Nurdin,’’ tambah Turman yang kini menjabat Wakil Direktur
Reskrimsus Polda Sulselbar.
Mantan Dandim Kolonel M Sidik juga
punya cerita tersendiri. Sejak meninggalkan Bantaeng dan menjabat Asisten
Operasi Kodam VII Wirabuana kemudian diangkat menjadi Kepala Bidang Kerjasama
Pertahanan Keamanan Negara pada Mabes TNI, tugas berkeliling selalu dilakukan.
‘’Dalam perjalanan, saya selalu
membanding-bandingkan daerah yang saya kunjungi dengan Bantaeng. Dan, benar
kata Pak Sholeh, hanya Bantaeng yang spektakuler,’’ ujarnya.
‘’Agustus lalu, saya juga membawa
Asisten ke Marina dan tempat ini masih pondasi. Sekarang sudah kita nikmati.
Benar-benar luar biasa,’’ tambah Sidik yang bertugas di Bantaeng 3 tahun 2
bulan.
Atas perkembangan tersebut, tidak
heran bila Bantaeng kini menjadi acuan daerah lainnya yang dibuktikan dengan
banyaknya study banding.
Jokowi beruntung berada di pusat
kota yang kegiatannya diliput banyak media. Tapi yakinlah, kerja ikhlas yang
dilakukan Bupati bersama stafnya akan mendapat balasan dari Tuhan, tambahnya.
Acara malam ramah tamah tersebut
dihadiri Hakim Tipikor H Imran Arief, Sekda Bantaeng Sudarni, Ketua Tim
Penggerak PKK Hj Lies F Nurdin, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bulukumba
Ny Syamsuddin, para pimpinan SKPD, dan petinggi lainnya.(hms)
0 komentar: