Kedua komisi tersebut masing-masing
komisi 2 dan 3. Mereka terdiri atas Ketua Komisi 2 Hj Aida (PBB), Nursan
(Gerindra), H Herman Hamid (PBB), Burhanuddin (PKS), Lukman (Golkar), Lekius
(PPRN).
Para wakil rakyat dari Kabupaten
Nunukan tersebut diantar langsung Wakil Ketua DPRD setempat Ruman Tumbo
(Demokrat). Rombongan juga didampingi pejabat Dinas Pertanian dan Dinas
Kesehatan.
Tamu dari Kaltim terebut diterima
Plt Sekretaris Daerah H Abd Latief Naikang bersama Kadis Kesehatan dr Hj
Takudaeng M.Kes, Koordinator BSB dr Andi Ikhsan, staf ahli Bupati bidang
Pertanian Dr Mukhtar A Nawir dan sejumlah pimpinan SKPD lainnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nunukan
Ruman Tumbo mengatakan, kunjungannya dimaksudkan untuk mengetahui dari dekat
konsep yang dilakukan sehingga Kabupaten Bantaeng bisa maju seperti sekarang.
Dari segi geografis, wilayah
Kabupaten Nunukan dengan Bantaeng memiliki banyak persamaan. Ada pesisir, dataran
dan pegunungan. ‘’Nunukan juga cukup subur,’’ ujarnya.
‘’Kami tertarik ke Bantaeng karena
ada perubahan total dari daerah minus menjadi daerah yang sangat maju dalam
berbagai hal. Bahkan, kami mendapat informasi, Bupati Bantaeng sudah lebih dulu
berbuat dibanding Jokowi. Hanya saja, Jokowi diuntungkan karena di pusat kota
sehingga banyak media yang mengekspos,’’ ujarnya.
Masih menurut Ruman Tumbo,
kedatangan kami juga akan mengecek kebenaran system pelayanan kesehatan yang
konon, dokterlah yang mendatangi pasien.
Hasil kunjungan ini, diharapkan
dapat diadopsi untuk pengembangan Kabupaten Nunukan, meski diakui yang akan
melakukannya adalah eksekutif karena DPRD bukan eksekutor pembangunan.
Ruman Tumbo yang juga putra Tana
Toraja Sulsel itu berharap, kerja keras Bupati Bantaeng bersama SKPDnya tetap
berkomitmen untuk memajukan rakyat dan pada saatnya mendapat jabatan yang lebih
tinggi mengingat kiprah Bupati yang sudah lintas daearah.
‘’Bangsa ini membutuhkan pemimpin
yang pro rakyat, bukan pemimpin yang hanya enak duduk di kursi empuk dan
memakai roda serta sejumlah fasilitas,’’ tandasnya.
Sebelumnya, Plt Sekda H Abdul Latief
Naikang menjelaskan potensi daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Provinsi
Sulsel ini. Selain menanam padi, Pemda bersama masyarakat kini mengembangkan
tanaman talas.
Tanaman bernilai ekonomi tersebut
dimaksudkan untuk mengisi pasar ekspor ke Jepang yang membutuhkan 360 ribu
ton/tahun. Pengembangan tanaman ini juga dibantu perbanyakan bibit melalui
Laboratorium Kultur Jaringan, tambah Mukhtar Nawir, Staf Ahli Bupati Bantaeng
bidang Pertanian.
Di bidang kesehatan, kehadiran BSB
sangat membantu menurunkan angka kematian ibu dan anaknya dari rata-rata di
atas 10 pertahun menjadi nol.
Kadis Kesehatan dr Hj Takudaeng
M.Kes menyatakan, keberhasilan ini sekaligus menjadikan tim kesehatan kini
dipercaya mewakili Indonesia dalam lomba pelayanan kesehatan tingkat dunia di
AS.
Ia optimistis, ke depan, daerah
berjuluk Butta Toa ini dapat memenuhi standar MDGIS. Lembaga ini bahkan telah
melatih komunitas ojek dan masyarakat untuk melakukan pertolongan pertama
kecelakaan.
‘’Ini perlu dilakukan agar tidak
terjadi kesalahan, terutama dalam mengevakuasi kasus kecelakaan,’’ terang dr Hj
Takudaeng.
Usai pertemuan, rombongan wakil
rakyat Kabupaten Nunukan itu melakukan peninjauan ke lokasi pengembangan talas
dan markas BSB serta menikmati Pantai Marina.(hms)
0 komentar: