Bantaeng, 06/04 – 2014 - Sebanyak 80 orang perwakilan pemerintah dan
komunitas berbagai bidang dari 4 kabupaten di Sulsel (Bone, Wajo, Luwu dan Luwu
Utara) belajar adaptasi perubahan iklim di Kabupaten Bantaeng.
Kunjungan selama dua hari tersebut
difasilitasi lembaga nirlaba Care International Indonesia dan dipimpin langsung
Project Manager Care International South Sulawesi, Leonard Sambo.
Peserta Kunjungan Pembelajaran
Adaptasi Perubahan Iklim tersebut diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
di Tribun Pantai Seruni, Jum’at (5/4) malam.
Bupati dalam penerimaan yang
ditandai saling tukar cinderamata tersebut didampingi Wakil Bupati H Muhammad
Yasin, Sekda H Abdul Latief Naikang dan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di daerah ini.
Selama di Bantaeng, selain melakukan
diskusi yang dipandu Rahman Ramlan, peserta dari 4 kabupaten itu juga melakukan
kunjungan ke lokasi Cekdam Serbaguna Balang Sikuyu.
Selain itu, juga dilakukan kunjungan
ke Brigade Siaga Bencana (BSB) dan sentra pengolahan industri Kabupaten
Bantaeng.
Perwakilan keempat kabupaten itu
mengaku terkesan dengan perkembangan pesat yang terjadi di kabupaten berjarak
120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota provinsi Sulsel.
‘’Kami sangat kagum terhadap
perkembangan di Bantaeng. Yang sangat kami banggakan, Bantaeng tidak punya
bahan baku nikel, tapi unya industri pengolahan,’’ terang perwakilan peserta.
Wakil dari Luwu Utara juga
menyatakan kagum terhadap kekompakan para pejabat. ‘’Beda dengan di Lutra yang
memiliki potensi alam serba ada. Ada tambang uranium, namun belum bisa
dikelola. Karena itu, ia akan menyarankan kepada para petinggi di daerahnya
agar mencontoh Bantaeng yang memiliki pejabat yang harmonis. Bahkan memiliki
kedekatan dengan masyarakat,’’ ujarnya.
Wakil Bupati H Muhammad Yasin
mengatakan, kemajuan suatu daerah ditentukan oleh pemimpin daerah tersebut.
‘’Bantaeng beruntung dipimpin seorang professional dan ini sangat penting
menghadapi globalisasi dan perubahan iklim,’’ tandasnya.
Sejak daerah berjuluk Butta Toa
dipimpin HM Nurdin Abdullah, Bantaeg sudah dikenal. ‘’Dulu orang bertanya,
dimana Bantaeng. Kini dengan perkembangan pesat, kami bisa mengatakan, inilah Bantaeng,’’tambah
Sekda H Abd Latief Naikang.
Tentang kekompakan aparat, Abd
Latief Naikang mengatakan, sejak dipimpin Nurdin Abdullah, aparat tak perlu
lagi formil harus diundang. ‘’Cukup dengan SMS, semuanya sudah berkumpul,’’
urainya lagi.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
pada kesempatan itu mengatakan, kebersamaan dengan masyarakat memudahkan
masuknya investor menanam modal.
Pola pikir aparat juga telah berubah
menjadi pelayan yang baik. Hal tersebut memungkinkan memberikan pelayanan
sehari kepada investor dan dijamin tanpa pungutan alias gratis, terangnya.(hms)
0 komentar: