Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


Bupati Bantaeng - Impor Bahan Pangan Memalukan Bangsa.


Bupati Bantaeng - H.M NURDIN ABDULLAH

 
Bantaeng, 27/06 – 2014 – Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan, impor bahan pangan, terutama beras, bawang dan pisang sangat memalukan kita sebagai bangsa Indonesia.
 
Sebagai negara yang memiliki tanah yang subur dan petani yang ulet seharusnya kita malu menjadi negara pengimpor.
‘’Seharusnya, kita yang menjadi negara pengekspor terbesar,’’ katanya pada Rembug Madya dan Musyawarah A’cidong Sipatangngarri Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Kabupaten Bantaeng, Jum’at (27/6).
Musyawarah yang mengambil lokasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantaeng tersebut diikuti 200 peserta yang terdiri atas petani, kelompok tani, Gapoktan dan Kelompok Wanita Tani di daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel.
 
Menurut Nurdin Abdullah, kurang apa di negeri ini. Mau tanam padi lahan tersedia, tanam bawang juga lahannya ada. Industri pupuk ada dan petani kita ulet.
‘’Lalu, kenapa kita harus impor. Bila ini terus-terusan dilakukan. Mungkin kita harus melakukan taubatan nasuha. Pasti ada yang salah di negeri ini,’’ tuturnya.
Ia kemudian memberi contoh Kabupaten Bantaeng yang mampu memaksimalkan lahan pertanian yang terbatas. Kita juga memiliki industri pupuk lepas lambat (SRF/Slow Release Fertiliti).
 
Industri hasil kerjasama BPPT tersebut merupakan pupuk unggul karena hanya sekali dilakuka pemupukan. Selain industri pupuk Bantaeng juga memiliki industri benih.
Kedua industri tersebut menunjang pola tanam. Agar semua bisa berhasil, Bupati mengibau pejabat untuk tidak berfikir meraih keuntungan pribadi.
Semua itu harus ditunjang pejabat yang jujur agar hasilnya maksimal, tambahnya seraya meminta kepada petani dan nelayan yang tergabung dalam KTNA agar membuat kesepakatan yang bisa diterapkan di lapangan.
 
Bupati memberi contoh pola tanam yang menggunakan system Legowo 21 yang terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian. ‘’Bila seluruh petani sudah menggunakan pola tanam tersebut, otomatis akan terjadi peningkatan produksi pertanian,’’ urainya.
Selain pertanian yang ditunjang mekanisasi, kita juga berharap industri di kawasan Pa’jukukang berjalan sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dirasakan seluruh lapisan. (hms)

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net