Bantaeng, 27/06 – 2014 – Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan, impor
bahan pangan, terutama beras, bawang dan pisang sangat memalukan kita sebagai
bangsa Indonesia.
Sebagai negara yang memiliki tanah
yang subur dan petani yang ulet seharusnya kita malu menjadi negara pengimpor.
‘’Seharusnya, kita yang menjadi
negara pengekspor terbesar,’’ katanya pada Rembug Madya dan Musyawarah A’cidong
Sipatangngarri Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Kabupaten Bantaeng,
Jum’at (27/6).
Musyawarah yang mengambil lokasi di
depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantaeng tersebut diikuti 200 peserta
yang terdiri atas petani, kelompok tani, Gapoktan dan Kelompok Wanita Tani di
daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi
Sulsel.
Menurut Nurdin Abdullah, kurang apa
di negeri ini. Mau tanam padi lahan tersedia, tanam bawang juga lahannya ada.
Industri pupuk ada dan petani kita ulet.
‘’Lalu, kenapa kita harus impor.
Bila ini terus-terusan dilakukan. Mungkin kita harus melakukan taubatan nasuha.
Pasti ada yang salah di negeri ini,’’ tuturnya.
Ia kemudian memberi contoh Kabupaten
Bantaeng yang mampu memaksimalkan lahan pertanian yang terbatas. Kita juga
memiliki industri pupuk lepas lambat (SRF/Slow Release Fertiliti).
Industri hasil kerjasama BPPT
tersebut merupakan pupuk unggul karena hanya sekali dilakuka pemupukan. Selain
industri pupuk Bantaeng juga memiliki industri benih.
Kedua industri tersebut menunjang
pola tanam. Agar semua bisa berhasil, Bupati mengibau pejabat untuk tidak
berfikir meraih keuntungan pribadi.
Semua itu harus ditunjang pejabat
yang jujur agar hasilnya maksimal, tambahnya seraya meminta kepada petani dan
nelayan yang tergabung dalam KTNA agar membuat kesepakatan yang bisa diterapkan
di lapangan.
Bupati memberi contoh pola tanam
yang menggunakan system Legowo 21 yang terbukti mampu meningkatkan produksi
pertanian. ‘’Bila seluruh petani sudah menggunakan pola tanam tersebut,
otomatis akan terjadi peningkatan produksi pertanian,’’ urainya.
Selain pertanian yang ditunjang
mekanisasi, kita juga berharap industri di kawasan Pa’jukukang berjalan
sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dirasakan seluruh lapisan.
(hms)
0 komentar: