WARGA BANTAENG PEROLEH MANFAAT JAMSOSTEK
Seorang warga Kabupaten Bantaeng
bernama Fadli Ilham (24) memperoleh manfaat Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) dari perusahaan asuransi milik Negara tersebut. Fadli Ilham
yang merupakan karyawan PT Bumi Karsa yang sedang mengerjakan proyek
jalan poros Bantaeng – Jeneponto mengalami kecelakaan, terjatuh dari
mobil hingga mengalami cacat tetap. Atas derita tersebut,
Jamsostek
memberikan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 52 juta. Dana
sebesar itu termasuk biaya pengobatan selama masa sakit. Penyerahan
santunan tersebut dilakukan Kepala Cabang Jamsostek Makassar Edi Sahrial
kepada Fadli Ilham disaksikan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, Sekda
H Zainuddin Tahir, Kabid Pengawasan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulsel
Hasman Mansyur dan pimpinan SKPD lingkup Pemkab Bantaeng,
awal pekan. Kacab Jamsostek Makassar mengatakan, hingga 25 Maret 2013 Jamsostek telah membayar JKK untuk 25 kasus dengan total pembayaran Rp 969.503.887. Selain itu, Jamsostek juga telah membayar Jaminan Hari Tua (JHT) terhadap 2.745 pekerja dengan total pembayaran Rp 22.273.398.550, serta Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 90 kasus senilai Rp 1.481.000.000.
‘’Kami juga telah menyelesaikan program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (JPK) sebanyak 48.922 kasus dengan total
pembayaran Rp 2.543.813.664, sedang untuk sektor perorangan, perusahaan
milik Negara ini
elah menyelesaikan 18 kasus dengan
pembayaran Rp 32.961.737 dan Program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) sebanyak
8 kasus Rp 65.263.917. Untuk program Jasa Konstruksi terdapat 1 kasus
dengan jumlah pembayaran Rp 21.770.000 sehingga total jaminan yang
dibayarkan mencapai Rp 27.387.711.757. Bupati Bantaeng HM Nurdin
Abdullah berharap,
Jamsostek dapat mengantisipasi warga Bantaeng yang
kelak menjadi pekerja pda sejumlah industri yang segera beroperasi di
daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini.
‘’Kehadiran Jamsostek akan sangat berarti karena perusahaan ini cukup
perhatian terhadap peserta Jamsostek,’’
jelas Nurdin Abdullah seraya
menguraikan sejumlah industri yang segera beroperasi. Sebanyak 5 mega
proyek (4 industri pengolahan nikel) yang diharapkan berproduksi pada
2014. Kehadiran industri pengolahan nikel dan mangan tersebut akan
memulai era industrialisasi di daerah berjuluk Butta Toa ini. Ini
sangat memungkinkan karena Bantaeng memiliki keterbatasan lahan sehingga
tidak mungkin bisa tumbuh hanya dengan mengandalkan pertanian.
Pemda
juga memiliki keterbatasan, karena itu kehadiran swasta juga sangat
diperlukan untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan
masyarakat, harapnya.(hms)
0 komentar: