Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


Bersama NURYASIN memasuki era industri dan jasa





 
SETELAH membangun infrastruktur yang sesuai kebutuhan masyarakat dan mantap di bidang pertanian, Kabupaten Bantaeng kini menuju era pengolahan atau industrialisasi dan jasa.
 
Ini akan mewarnai pembangunan daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel untuk 5 tahun ke depan. Bersama pasangan barunya H Muhammad Yasin yang dipilih rakyat pada Pilkada 17 April 2013.
 
Pada Pilkada yang diikuti 4 pasang kandidat itu, Pasangan Nuryasin dengan nomor urut 3 berhasil mengukir prestasi nasional dengan perolehan suara 82,71% dari jumlah pemilih yang mencapai 137.000 pemilih.
 
Selain meraih suara terbanyak, pelaksanaan Pilkada juga berlangsung aman dan tanpa sengketa seperti yang mewarnai berbagai daerah di tanah air.
 
Kemenangan rakyat, sebut Nurdin Abdullah seusai pengumuman oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu tersebut menjadi modal untuk melanjutkan pembangunan.
 
 Berbagai pekerjaan kini menanti penyelesaian, diantaranya menghadirkan rumah sakit berlantai delapan dengan pelayanan bertaraf internasional. Fasilitas ini, tak hanya memantapkan Kabupaten Bantaeng menjadi Kota Jasa bidang kesehatan di selatan Sulsel, tetapi juga membantu masyarakat daerah sekitar.
 
Pintu pelayanan jasa lainnya yang diharapkan rampung tahun ini adalah Pelabuhan Mattoanging yang akan ditingkatkan statusnya menjadi pelabuhan nasional.
Sedangkan jalan strategis nasional sepanjang pesisir pantai saat ini, dalam tahap pembangunan. Diharapkan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, jalan yang dapat menghemat perjalanan dari batas Kabupaten Jeneponto ke Kota tersebut sudah bisa dinikmati.
 
Jasa lainnya yang diharapkan memberi kontribusi adalah penyiapan benih berbasis teknologi. Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah dalam berbagai kesempatan mengemukakan harapannya menjadikan Bantaeng sebagai pusat benih dan komoditi unggulan.
 
Hal itu dilakukan untuk mendorong daerah ini menjadi sentra penghasil benih yang selama ini hanya bertumpu di pulau Jawa.
Sedangkan untuk mewujudkan pengembangan industri pengolahan,  sebanyak 7 investor telah menyatakan kesiapannya menanam modal di daerah ini dengan total investasi sekitar Rp 15  triliun.
 
Maraknya industri pengolahan ke daerah eks afdeling Belanda ini dipicu komitmen Pemda memberikan jaminan pelayanan cepat tanpa dipungut biaya alias gratis.
 
Dari 7 perusahaan yang siap menanam modal di bidang pengolahan bijih nikel (smelter) dan bijih besi (mangan). Empat diantaranya kini sudah dalam tahap pembebasan lahan.
Perusahaan dari berbagai negara, termasuk perusahaan nasional tersebut bahkan telah menandatangani naskah kerjasama (Memorandum of Understanding/MOU) pasokan listrik dengan PLN. Perusahaan tersebut masing-masing PT Titan Mineral Utama untuk listrik 60 MW, PT Cinta Jaya (35 MW), dan PT Cheng Feng Mining (39 MW).
 
Naskah kerjasama untuk pasokan listrik tersebut dilakukan di rumah jabatan Bupati Bantaeng. Tiga perusahaan lainnya yakni PT Bhakti Bumi Sulawesi untuk pasokan 120 MW, PT Earthstone Metals Indonesia (70 MW) dan PT Macrolink Nickel Development (300 MW) juga telah melakukan kegiatan yang sama di Kantor Pusat PLN Jakarta.
 
Pada tahap awal, PLN menyiapkan daya 824  mega watt (MW) untuk enam industri pengolahan nikel (smelter) dan bijih besi (mangan) seperti tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan para pihak, bulan Juni 2013.
 
Karena itulah, bila rencana ini terwujud, selain menghabiskan pengangguran yang tersisa karena total tenaga yang diperlukan mencapai 15.000 hingga 20.000 orang, juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat.
 
Bayangkan berapa banyak warung kopi, warung rokok serta kedai makan. Tukang ojek, kamar kos dan kebutuhan lainnya yang diperlukan para pekerja. Pemda-pun tentu akan kebagian pendapatan asli daerah (PAD).
 
Menurut perkiraan kasar Bupati HM Nurdin Abdullah, bila industri pengolahan beroperasi sesuai jadwal, maka pada 2016 daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini akan menerima PAD sekitar Rp 300 miliar.
 
Untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja, Kementerian Tenaga Kerja telah membangun Balai Latihan Kerja (BLK) Internasional yang akan melatih tenaga-tenaga yang dibutuhkan perusahaan.

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net