SETELAH membangun infrastruktur yang sesuai kebutuhan masyarakat dan
mantap di bidang pertanian, Kabupaten Bantaeng kini menuju era pengolahan atau
industrialisasi dan jasa.
Ini akan mewarnai pembangunan daerah
berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel
untuk 5 tahun ke depan. Bersama pasangan barunya H Muhammad Yasin yang dipilih
rakyat pada Pilkada 17 April 2013.
Pada Pilkada yang diikuti 4 pasang
kandidat itu, Pasangan Nuryasin dengan nomor urut 3 berhasil mengukir prestasi
nasional dengan perolehan suara 82,71% dari jumlah pemilih yang mencapai
137.000 pemilih.
Selain meraih suara terbanyak,
pelaksanaan Pilkada juga berlangsung aman dan tanpa sengketa seperti yang
mewarnai berbagai daerah di tanah air.
Kemenangan rakyat, sebut Nurdin
Abdullah seusai pengumuman oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu
tersebut menjadi modal untuk melanjutkan pembangunan.
Berbagai pekerjaan kini
menanti penyelesaian, diantaranya menghadirkan rumah sakit berlantai delapan
dengan pelayanan bertaraf internasional. Fasilitas ini, tak hanya memantapkan
Kabupaten Bantaeng menjadi Kota Jasa bidang kesehatan di selatan Sulsel, tetapi
juga membantu masyarakat daerah sekitar.
Pintu pelayanan jasa lainnya yang
diharapkan rampung tahun ini adalah Pelabuhan Mattoanging yang akan
ditingkatkan statusnya menjadi pelabuhan nasional.
Sedangkan jalan strategis nasional
sepanjang pesisir pantai saat ini, dalam tahap pembangunan. Diharapkan, dalam
waktu yang tidak terlalu lama, jalan yang dapat menghemat perjalanan dari batas
Kabupaten Jeneponto ke Kota tersebut sudah bisa dinikmati.
Jasa lainnya yang diharapkan memberi
kontribusi adalah penyiapan benih berbasis teknologi. Bupati Bantaeng HM Nurdin
Abdullah dalam berbagai kesempatan mengemukakan harapannya menjadikan Bantaeng
sebagai pusat benih dan komoditi unggulan.
Hal itu dilakukan untuk mendorong
daerah ini menjadi sentra penghasil benih yang selama ini hanya bertumpu di
pulau Jawa.
Sedangkan untuk mewujudkan
pengembangan industri pengolahan, sebanyak 7 investor telah menyatakan
kesiapannya menanam modal di daerah ini dengan total investasi sekitar Rp
15 triliun.
Maraknya industri pengolahan ke
daerah eks afdeling Belanda ini dipicu komitmen Pemda memberikan jaminan
pelayanan cepat tanpa dipungut biaya alias gratis.
Dari 7 perusahaan yang siap menanam
modal di bidang pengolahan bijih nikel (smelter) dan bijih besi (mangan). Empat
diantaranya kini sudah dalam tahap pembebasan lahan.
Perusahaan dari berbagai negara,
termasuk perusahaan nasional tersebut bahkan telah menandatangani naskah
kerjasama (Memorandum of Understanding/MOU) pasokan listrik dengan PLN.
Perusahaan tersebut masing-masing PT Titan Mineral Utama untuk listrik 60 MW,
PT Cinta Jaya (35 MW), dan PT Cheng Feng Mining (39 MW).
Naskah kerjasama untuk pasokan
listrik tersebut dilakukan di rumah jabatan Bupati Bantaeng. Tiga perusahaan
lainnya yakni PT Bhakti Bumi Sulawesi untuk pasokan 120 MW, PT Earthstone
Metals Indonesia (70 MW) dan PT Macrolink Nickel Development (300 MW) juga
telah melakukan kegiatan yang sama di Kantor Pusat PLN Jakarta.
Pada tahap awal, PLN menyiapkan daya
824 mega watt (MW) untuk enam industri pengolahan nikel (smelter) dan
bijih besi (mangan) seperti tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman
dengan para pihak, bulan Juni 2013.
Karena itulah, bila rencana ini
terwujud, selain menghabiskan pengangguran yang tersisa karena total tenaga
yang diperlukan mencapai 15.000 hingga 20.000 orang, juga akan meningkatkan
ekonomi masyarakat.
Bayangkan berapa banyak warung kopi,
warung rokok serta kedai makan. Tukang ojek, kamar kos dan kebutuhan lainnya
yang diperlukan para pekerja. Pemda-pun tentu akan kebagian pendapatan asli
daerah (PAD).
Menurut perkiraan kasar Bupati HM
Nurdin Abdullah, bila industri pengolahan beroperasi sesuai jadwal, maka pada
2016 daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini akan menerima
PAD sekitar Rp 300 miliar.
Untuk menjawab kebutuhan tenaga
kerja, Kementerian Tenaga Kerja telah membangun Balai Latihan Kerja (BLK)
Internasional yang akan melatih tenaga-tenaga yang dibutuhkan perusahaan.
0 komentar: