Bantaeng, 23/01 – 2014 – Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng berhasil
mengantisipasi penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama memasuki
siklus 5 tahunan jenis penyakit tersebut.
Keberhasilan tersebut terlihat dari
semakin berkurangnya penderita jika dibandingkan kasus yang sama 5 tahun silam.
Pada tahun 2008, kasus ini mencapai 200 orang lebih dan beberapa diantaranya
meninggal dunia.
‘’Kini, jumlah penderita tersebut
sebanyak 30-an orang, namun semuanya tertangani dengan baik,’’ kata Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dr Hj Takudaeng M.Kes di Bantaeng, Kamis
(23/1).
Menurutnya, jumlah tersebut
merupakan terkecil di Indonesia. Keberhasilan penanangan kasus DBD juga tidak
terlepas dari semakin meningkatnya kesadaran masyarakat. ‘’Masyarakat kini
menyadari pentingnya kebersihan lingkungan,’’ urainya.
Masih menurut dr Takudaeng,
kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan kepedulian terhadap
penderita bila ada keluarga yang terserang dimungkinkan karena fasilitas yang
disiapkan Pemda juga cukup memadai.
‘’Masyarakat cukup menelpon ke
Brigade Siaga Bencana (BSB) di nomor 113, petugas kami yang terdiri para dokter
dan perawat segera meluncur. Ini antisipasi dini yang sudah disiapkan sejak HM
Nurdin Abdullah memimpin daerah ini,’’ jelasnya
Berkat kesiagaan tersebut, kini
kasus kematian akiat DBD maupun diare sudah nol persen. Sistem pelayanan yang
diberlakukan selama ini menjangkau desa dan disertai penyuluhan sehingga
masyarakat mengerti apa yang akan dilakukan bila ada dalam keluarga atau
tetangga yang sakit.
Respon Pemda yang sangat aktif juga
ditunjukkan dalam bentuk bantuan pencegahan dengan melakukan penyemprotan
(fogging). Ini merupakan pencegahan preventif yang sejalan dengan program
promosi dan kuratif.
Kesinambungan program tersebut
terutama pada musim hujan karena pada musim seperti ini banyak penyakit yang
muncul. Khusus penyakit diare kini bahkan sudah tidak bermakna lagi karena
kebersihan lingkungan sudah sangat akrab dengan di tengah masyarakat,
tandasnya.(hms)
0 komentar: