Bantaeng (9/2). Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Lonrong Kecamatan
Eremerasa Bantaeng Alm. Sarifuddin Pallung yang meninggal dunia di Pelita Sikat
Phase 2 Likau Sibu Serawak, pada Senin malam (27/1) akibat terminum racun
rumput paraquat di tempat kerjanya berhasil dipulangkan oleh Tim Peduli TKI
Dinsosnakertrans Bantaeng, Jumat malam (7/2).
"Prosesi pemulangan jenazah TKI alm. Sarifuddin butuh waktu sekitar 6 hari setelah melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan pihak BP3TKI Makassar, BNP2TKI, Kemenlu RI, PJTKI PT. Persada Duta Utama Cabang Pare Pare dan salah seorang relawan di Sibu yang bernama Baharuddin" ucap Syahrul Bayan selaku Kabid. Tenaga Kerja yang juga Koordinator Ruang Pelayanan dan Informasi Tenaga Kerja Kab. Bantaeng.
Lanjut Syahrul Bayan menuturkan bahwa TKI Alm. Sarifuddin ini meninggal dunia dikamar kostnya setelah terminum racun rumput tersebut dan nyawanya tak tertolong hingga dibawa ke rumah sakit Sibu Serawak. Informasi ini kami himpun berdasarkan laporan kepolisian serawak yang dibawa serta dalam peti jenazah sebGai bukti administrasi yang kami terima di Bandara Cargo Sultan Hasanuddin.
Peti jenazah TKI alm. Sarifuddin tiba dibandara Cargo Sultan Hasanuddin Makassar pada Jumat malam (7/2) melalui maskapai Garuda Indonesia, dan tiba dirumah duka pada pukul 23.00 Wita. Dan Alhamdulillah telah dikebumikan pada Sabtu pagi (8/2) dan tampak hadir Camat Eremerasa Irfan Fajar, Kasie Pemberdayaan Tenaga Kerja H. Juma, Kepala Desa Lonrong Rosdiana, Spd dan ratusan pelayat serta kerabat almarhum, yang lokasi pemakamanny dibelakang rumah alm. Sarifuddin di Lonrong, tambah Syahrul.
"Berharap nantinya, dengan hadirnya Balai Latihan Kerja Bantaeng dan pembangunan beberapa smelter di Bantaeng, akan dapat memicu turunnya angka masyarakat Bantaeng yang ingin bekerja di Malaysia. Dimana angka penurunan tersebut, Tahun 2011 ada 1219 orang, Tahun 2012 ada 813 orang, Tahun 2013 ada 665 orang dan hingga Februari 2014 ada 51 orang. Dan kasus kecelakaan dan atau kematian TKI tersebut sejak Juni 2011 hingga saat ini tercatat pada database kami sebanyak 16 kasus dan yang bisa dipulangkan jenazahnya ada 14 orang" ucap Syahrul.
Saat ini, oleh Tim Peduli TKI Dinsosnakertrans Bantaeng, melakukan persiapan administrasi untuk fasilitasi pengurusan asuransi TKI baik dari dalam negeri maupun dari Malaysia, dengan cara melakukan koordinasi dengan pihak BP3TKI Makassar dan PJTKI yang memberangkatkan Alm. Sarifuddin.
Dirilis oleh Tim Peduli TKI Dinsosnakertrans Bantaeng
Dari Bantaeng.
"Prosesi pemulangan jenazah TKI alm. Sarifuddin butuh waktu sekitar 6 hari setelah melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan pihak BP3TKI Makassar, BNP2TKI, Kemenlu RI, PJTKI PT. Persada Duta Utama Cabang Pare Pare dan salah seorang relawan di Sibu yang bernama Baharuddin" ucap Syahrul Bayan selaku Kabid. Tenaga Kerja yang juga Koordinator Ruang Pelayanan dan Informasi Tenaga Kerja Kab. Bantaeng.
Lanjut Syahrul Bayan menuturkan bahwa TKI Alm. Sarifuddin ini meninggal dunia dikamar kostnya setelah terminum racun rumput tersebut dan nyawanya tak tertolong hingga dibawa ke rumah sakit Sibu Serawak. Informasi ini kami himpun berdasarkan laporan kepolisian serawak yang dibawa serta dalam peti jenazah sebGai bukti administrasi yang kami terima di Bandara Cargo Sultan Hasanuddin.
Peti jenazah TKI alm. Sarifuddin tiba dibandara Cargo Sultan Hasanuddin Makassar pada Jumat malam (7/2) melalui maskapai Garuda Indonesia, dan tiba dirumah duka pada pukul 23.00 Wita. Dan Alhamdulillah telah dikebumikan pada Sabtu pagi (8/2) dan tampak hadir Camat Eremerasa Irfan Fajar, Kasie Pemberdayaan Tenaga Kerja H. Juma, Kepala Desa Lonrong Rosdiana, Spd dan ratusan pelayat serta kerabat almarhum, yang lokasi pemakamanny dibelakang rumah alm. Sarifuddin di Lonrong, tambah Syahrul.
"Berharap nantinya, dengan hadirnya Balai Latihan Kerja Bantaeng dan pembangunan beberapa smelter di Bantaeng, akan dapat memicu turunnya angka masyarakat Bantaeng yang ingin bekerja di Malaysia. Dimana angka penurunan tersebut, Tahun 2011 ada 1219 orang, Tahun 2012 ada 813 orang, Tahun 2013 ada 665 orang dan hingga Februari 2014 ada 51 orang. Dan kasus kecelakaan dan atau kematian TKI tersebut sejak Juni 2011 hingga saat ini tercatat pada database kami sebanyak 16 kasus dan yang bisa dipulangkan jenazahnya ada 14 orang" ucap Syahrul.
Saat ini, oleh Tim Peduli TKI Dinsosnakertrans Bantaeng, melakukan persiapan administrasi untuk fasilitasi pengurusan asuransi TKI baik dari dalam negeri maupun dari Malaysia, dengan cara melakukan koordinasi dengan pihak BP3TKI Makassar dan PJTKI yang memberangkatkan Alm. Sarifuddin.
Dirilis oleh Tim Peduli TKI Dinsosnakertrans Bantaeng
Dari Bantaeng.
0 komentar: