Bantaeng, 26/2 – 2014 - Konferensi untuk Pengembangan Smelter di Indonesia (Smelter
Summit) menunjuk Kabupaten Bantaeng sebagai Pusat Smelter di Kawasan Timur
Indonesia (KTI).
Penunjukan pemerintah pusat
melalui kementerian yang berwenang sebagai Central Smelter untuk KTI tersebut
didasarkan kesepakatan para peserta yang diprakarsai Kadin Indonesia di Hotel
Grand Hyatt Jakarta, Rabu (26/2).
Kepala Bidang Ekonomi Sosial
dan Budaya Bappeda Bantaeng Junaedi Bakri yang menyertai Wakil Bupati H
Muhammad Yasin melalui surat elektronik mengatakan, Smelter Summit tersebut
dibuka Vince Gowan yang mewakili Ketua Kadin Indonesia.
Pertemuan sehari itu diikuti
peserta dari beberapa negara yang selama ini mengimpor bahan baku nikel dari
Indonesia antara lain dari China, India dan beberapa negara yang mewakili
daratan Eropa.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah bertindak sebagai nara sumber yang diwakili Wakil Bupati H Muhammad Yasin menggambarkan konsep pengembangan industri di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA).
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah bertindak sebagai nara sumber yang diwakili Wakil Bupati H Muhammad Yasin menggambarkan konsep pengembangan industri di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA).
Pengembangan tersebut melalui
berbagai kajian, termasuk SWOT analysis yang cukup strategis untuk pengembangan
Industri Smelter.
Kajian tersebut ditunjang
regulasi yang dilaksanakan dengan baik. Komitmen Pemerintah Daerah (Pemda)
dibawah pimpinan HM Nurdin Abdullah tersebut cukup membantu investor.
Yang paling terasa adalah
proses penerbitan perizinan yang diproses cepat sesuai regulasi dengan
pelayanan gratis, termasuk memfasilitasi pembebasan lahan dan penyediaan
infrastruktur.
Faktor lain yang paling menarik bagi
investor adalah ketersediaan sumber daya pendukung untuk pengembangan smelter
khususnya ketersediaan air, listrik serta keberhasilan masyarakat Bantaeng
menciptkan suasana aman dan kondusif.
Selain Bupati Bantaeng, nara sumber lainnya Deputy Kemenkokesra Bambang Adi, Sekretaris Menteri ESDM dan Direktur Pertambangan Budi Irmawan.
Pada sesi diskusi yang
dipimpin langsung pengurus Kadin Indonesia Vince Gowan, para peserta
menyampaikan, dari gambaran potensi yang disampaikan Wakil Bupati Bantaeng
termasuk pemanfaatan limbah Smelter untuk industri batu bata, reklamasi dan
pengembangan wisata pantai melalui pembuatan pulau wisata pada kawasan pantai
marina, membuktikan kreatifitas Pemda Kabupaten Bantaeng dalam menangkap
investasi.
Para narasumber yakin, saat
ini dan ke depan Bantaeng akan menjadi kekuatan ekonomi baru di kawasan timur
Indonesia (KTI). Karena itu pemerintah pusat melalui kementerian yang berwenang
menunjuk Bantaeng sebagai Central Smelter untuk KTI, terang Junaedi Bakri.(hms)
0 komentar: