Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


REKREASI: Bantaeng ‘sulap’ lahan untuk agrowisata apel & strawberry

REKREASI: Bantaeng ‘sulap’ lahan untuk agrowisata apel & strawberry
 
BANTAENG: salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan, mengembangkan rekreasi agrowisata tanaman apel dan strawberry sebagai pemecah kejenuhan di Makassar.
Bupati HM Nurdin Abdullah mengatakan dalam tiga tahun terakhir, seluruh lahan juga dioptimalkan pemanfaatannya sehingga mendorong peningkatan tenaga kerja. “Contohnya pengembangan tanaman apel dan strawberry yang diawali studi banding petani ke Kota Batu, Malang Jawa Timur,” ujarnya hari ini.

Selain itu, kini disiapkan sejumlah fasilitas untuk memecah kejenuhan Kota Makassar dengan mempersiapkan sejumlah fasilitas rekreasi seperti di Pantai Marina Korong Batu, kawasan agrowisata apel dan strawberry di Ulu Ere dan sejumlah fasilitas lainnya.
“Setelah para petani melihat langsung tata cara menanam hingga pemasarannya, mereka kemudian tertarik. Tugas Pemda mendatangkan bibit dan yang menanam petani sendiri,” urainya.

Namun, selama menunggu perkembangan tanaman apel, petani tetap menaman kentang, bawang, wortel dan lainnya sehingga tidak ada lahan yang menganggur dan petani tetap memperoleh hasil, ujarnya.
Bupati Bantaeng kemudian menawarkan daerahnya untuk dijadikan percontohan perencanaan partisipatif. Ini penting untuk memberi gambaran akan pentingnya negara berkembang seperti Indonesia mengantisipasi kerawanan pangan dunia.

“Kekhawatiran masa depan justru pada pangan, terlebih dengan adanya anomali cuaca yang membuat sejumlah produksi menurun,” jelasnya. Bupati kemudian mengemukakan antisipasi saat produksi melimpah dengan menyiapkan Sistem Resi Gudang (SRG).

SRG bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang sudah ada di setiap desa. Dengan demikian, pada saat harga anjlok, maka produksi petani dimasukkan ke SRG melalui Bumdes.
Petani mendapat dana 70% dari BRI sebagai mitra sembari menunggu perkembangan harga.
Dia berharap kementerian lebih peduli terhadap daerah sehingga program di daerah dapat terlaksana dengan baik dan tetap fokus. “Kalau Kementerian Kehutanan peduli, kota-kotapun bisa menjadi hutan,” ujarnya.

Peneliti Heran
Tim Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) heran melihat pertumbuhan dan perkembangan serta mampu menurunkan tingkat pengangguran di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, dengan pendapatan asli daerah (PAD) minim.

Dibandingkan dengan Kutai Kartanegara yang memiliki PAD triliunan rupiah, namun di sisi lain daerah itu juga menjadi kantong kemiskinan terbesar. Sementara Bantaeng yang minim PAD justru bisa menekan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Ini fenomena yang menarik,” kata peneliti IPB, P Setia Lenggono tanpa menyebutkan angka ketika diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di Bantaeng, Sabtu.
Setia Lenggono diterima bersama Yamauchi Hiromi dan Satyawan Sunito dari JICA/FORTRA, Hendra Permana dari Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kehutanan, Marthen (BP DAS Jeneberang) didampingi Kadis Kehutanan dan Perkebunan Bantaeng Muh Hero dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Meyriani.

Mendengar pertanyaan itu, Bupati HM Nurdin Abdullah menjelaskan sejumlah program pro-rakyat dalam APBD yang dimulai dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes).
“Kita yakin, melalui perencanaan partisipatif tersebut akan efektif dan dengan biaya murah karena melibatkan masyarakat untuk memikirkan kebutuhan desanya,” urainya.

Menurut Nurdin Abdullah, perencanaan partisipatif tersebut akan sesuai kebutuhan sehingga masyarakat merasa memiliki dan dipelihara dengan baik.

“Kita merencanakan pemanfaatan dana yang sedikit tersebut untuk peningkatan kesejahteraan melalui sinergi antarSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ini kita lakukan karena sadar bahwa APBD tersebut uang rakyat sehingga kita harus mengatur untuk kepentingan rakyat,” tuturnya.

1 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net