Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


NURDIN - tantang perbankan buka cabang di Bantaeng


Bupati Kabupaten Bantaeng - H.M NURDIN ABDULLAH


 
Bantaeng, 6/10 – 2013 – Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menantang Perbankan membuka cabang di wilayahnya.
 
‘’Ini kesempatan menyusul masuknya sejumlah investor di Bantaeng,’’ katanya pada malam ramah tamah dengan keluarga besar Self Employe Mass Market (SEMM) Bank Danamon di kolam renang Be’lang, Bantaeng, Sabtu (5/10).
 
Menurut Bupati Nurdin Abdullah, investasi yang masuk ke Bantaeng mencapai Rp 45 triliun setelah menandatanganan naskah kesepahaman memorandum understanding (MOU) dengan sejumlah perusahaan multi nasional China.
 
MOU dengan perusahaan terkemuka Yinyi Group untuk membangun industry pengolahan bijih nikel (smelter) dan industry stainless sebesar Rp 23 triliun.
Penandatangan MOU-nya dilakukan di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis (3/10) disaksikan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Republik Rakyat China (RRC) Xi Jinping.
 
Sebelumnya, Bupati juga menandatangani nota sejenis dengan industry raksasa China Macrolink Group yang tahap awal berinvestasi Rp 4 triliun lebih.
Penandatanganan MOU dengan perusahaan ini dilakukan di Beijing, ibukota RRC, Sabtu  (28/9) masing-masing dengan Ketua Direksi/Presdir Marcolink Group Fu Jun.
Beberapa bulan sebelumnya, sejumlah industry juga telah menandatangani MOU yang sama dan beberapa diantaranya telah melakukan pematangan lahan.
 
Bahkan untuk menunjuak beroperasinya industry tersebut, Bantaeng telah menjalin kerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk kepastian pasokan energy listrik.
Masih menurut Bupati Nurdin Abdullah, semua industry yang masuk berpotensi menempatkan dananya di Perbankan. Karena itulah, peluang tersebut hendaknya diantisipasi dengan membangun kantor cabang di Bantaeng, ujarnya.
 
Hingga kini, Perbankan yang membuka kantor cabang hanya Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Sulselbar, sementara BNI, Mandiri dan Danamon hanya kantor ranting.
Dengan status kantor seperti itu, akan sulit mengantisipasi transaksi berjumlah besar. Ia memberi contoh pembayaran pembebasan lahan yang hanya dimungkinkan di BRI.
 
Bila industry sudah ramai dan memerlukan transaksi besar, akan terjadi kesulitan yang dikhawatirkan dapat memperlambat perputaran ekonomi pada masa mendatang, tambahnya.(hms)
 

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net