Bantaeng, 6/10 – 2013 – Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menantang Perbankan
membuka cabang di wilayahnya.
‘’Ini kesempatan menyusul masuknya
sejumlah investor di Bantaeng,’’ katanya pada malam ramah tamah dengan keluarga
besar Self Employe Mass Market (SEMM) Bank Danamon di kolam renang Be’lang,
Bantaeng, Sabtu (5/10).
Menurut Bupati Nurdin Abdullah,
investasi yang masuk ke Bantaeng mencapai Rp 45 triliun setelah menandatanganan
naskah kesepahaman memorandum understanding (MOU) dengan sejumlah perusahaan
multi nasional China.
MOU dengan perusahaan terkemuka
Yinyi Group untuk membangun industry pengolahan bijih nikel (smelter) dan
industry stainless sebesar Rp 23 triliun.
Penandatangan MOU-nya dilakukan di
Hotel Shangrila Jakarta, Kamis (3/10) disaksikan Presiden RI Soesilo Bambang
Yudhoyono dan Presiden Republik Rakyat China (RRC) Xi Jinping.
Sebelumnya, Bupati juga
menandatangani nota sejenis dengan industry raksasa China Macrolink Group yang
tahap awal berinvestasi Rp 4 triliun lebih.
Penandatanganan MOU dengan
perusahaan ini dilakukan di Beijing, ibukota RRC, Sabtu (28/9)
masing-masing dengan Ketua Direksi/Presdir Marcolink Group Fu Jun.
Beberapa bulan sebelumnya, sejumlah
industry juga telah menandatangani MOU yang sama dan beberapa diantaranya telah
melakukan pematangan lahan.
Bahkan untuk menunjuak beroperasinya
industry tersebut, Bantaeng telah menjalin kerjasama dengan PT PLN (Persero)
untuk kepastian pasokan energy listrik.
Masih menurut Bupati Nurdin
Abdullah, semua industry yang masuk berpotensi menempatkan dananya di
Perbankan. Karena itulah, peluang tersebut hendaknya diantisipasi dengan
membangun kantor cabang di Bantaeng, ujarnya.
Hingga kini, Perbankan yang membuka
kantor cabang hanya Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Sulselbar, sementara
BNI, Mandiri dan Danamon hanya kantor ranting.
Dengan status kantor seperti itu,
akan sulit mengantisipasi transaksi berjumlah besar. Ia memberi contoh
pembayaran pembebasan lahan yang hanya dimungkinkan di BRI.
Bila industry sudah ramai dan
memerlukan transaksi besar, akan terjadi kesulitan yang dikhawatirkan dapat
memperlambat perputaran ekonomi pada masa mendatang, tambahnya.(hms)
0 komentar: