Bantaeng, 19/10 – 2013 - Peserta Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan (Latpim) 3
angkatan 8 Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar mengaku kagum terhadap
perkembangan Kabupaten Bantaeng.
‘’Kami sangat kagum dengan
perkembangan di Bantaeng. Kami bahkan menilai, bagai ada khalifah yang
diturunkan di daerah ini sehingga bisa maju pesat,’’ terang peserta Latpim dan
Polewali Mandar.
Latpim 3 yang terdiri para Kepala
Bidang tersebut berjumlah 40 orang, berasal dari 6 provinsi di kawasan timur
Indonesia masing-masing Halmahera Selatan, Konawe Provinsi Sultra, Timikia
Provinsi Papua, Gorontalo, Sulawesi Barat dan Kabupaten Soppeng Provinsi
Sulsel.
Para peserta yang dipimpin Kepala
Bidang Diklat LAN Makassar Dr Aswad diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah,
Wakil Bupati H Muhammad Yasin, Sekda Sudarni dan pimpinan SKPD lainnya di
Marina Beach Hotel Kawasan Wisata terpadu Pantai Marina Korongbatu, Sabtu
(19/10).
Pada kesempatan tersebut, para
peserta mempertanyakan kiat Bupati untuk mengubah Bantaeng dari daerah
tertinggal menjadi daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata
provinsi dan nasional.
Bupati mengatakan, rahasia
keberhasilan pembangunan adalah kebersamaan. APBD boleh saja kecil dibandingkan
daerah lainnya, namun berkat kekompakan seluruh komponen, daerah ini bisa
dibangun.
Itu juga berkat perencanaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan, bukan keinginan.
Untuk mengetahui kebutuhan
masyarakat, Bupati membuka pintu kepada masyarakat setiap pagi. Keluhan
masyarakat langsung ditindaklanjuti melalui SKPD masing-masing.
Tentang mutasi jabatan seperti
ditanyakan peserta, Bupati HM Nurdin Abdullah mengatakan, mutasi juga dilakukan
sesuai kebutuhan .
Ia kemudian memberi contoh
pembangunan kawasan wisata terpadu Pantai Marina yang melibatkan seluruh Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Masing-masing SKPD mengambil bagian
sesuai keahliannya, termasuk Bapedalda dengan ekowisatanya yang justru menjadi
program nasional, tambah Kadis Kebudayaan dan Pariwisata H Asri.
Dulu, wilayah selatan Sulsel termasuk
daerah miskin, namun seiring waktu, Pemda berhasil melakukan pembenahan. ‘’Kita
mendorong seluruh kadis secara bergantian melihat perkembangan di luar
negeri,’’ jelas Bupati.
Salah satu hasilnya adalah
peningkatan pelayanan melalui Brigade Siaga Bencana (BSB). Di unit ini tak
hanya petugas kesehatan, tetapi juga terdapat petugas pemadam kebakaran
(Damkar) dan petugas Tagana.
Cukup menelpon ke 113, perangkat
terpadu tersebut akan serentak dan saling membantu di lapangan. Bahkan bila
terjadi kebakaran, maka korban juga dibangunkan kembali rumahnya melalui Badan
Penanggulangan Bencana.(hms)
0 komentar: