Bantaeng, 9/9 – 2013 - Perusahaan tambang terkemuka China, Yinyi Group melalui anak
perusahaannya di Indonesia PT Yinyi Indonesia Mining Investmen dipastikan
berinvestasi di Bantaeng.
Investasi untuk pembangunan berbagai
jenis industri, termasuk industri peleburan bijih nikel (smelter) dan industri
stainless tersebut akan menelan 2,3 miliar dolar AS (Rp 23 triliun).
Tahap awal pembangunan industri yang
berlokasi di areal 300 Ha di kawasan industri Bantaeng (KIBA) Kecamatan
Pa’jukukang sebesar 800 juta dolar AS (Rp 8 triliun) dan tahap berikutnya 1500
juta dolar AS (Rp 15 triliun).
Kepastian penanaman modal perusahaan
terkemuka negeri Tirai Bambu tersebut dibuktikan dengan penandatanganan naskah
kerjasama memorandum of understanding (MOU) antara Bupati Bantaeng HM Nurdin
Abdullah dengan Presiden Yinyi Group Gavin Xu.
Penandatanganan perjanjian kerjasama
yang berlangsung di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis (3/10) tersebut disaksikan
Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Republik Rakyat China
(RRC) Xi Jinping dan petinggi kedua negara.
Bersama investasi di Kabupaten
Bantaeng, pengusaha China juga menandatangani MOU dengan 21 perusahaan lainnya,
termasuk proyek monorel Jakarta.
Presiden SBY menilai kerjasama
strategis berdasar prinsip saling menghormati dan bermanfaat. Ia mengaku akan
melakukan berbagai upaya agar China terus berinvestasi di Indonesia.
Salah satu upaya tersebut adalah
dengan memperbaiki perizinan investasi, urainya.
Presiden Yinyi Group Gavin Xu pada
kesempatan itu mengatakan, investasi di Bantaeng cukup menjanjikan, selain
potensi wilayah, pemerintah setempat juga mendukung dan memudahkan investor.
Untuk memulai kegiatan di lokasi,
Gavin Xu menjadwalkan ground breaking (peletakan batu pertama) proyek semester
pertama 2015.
Tahap awal tahun 2014 akan dilakukan
fisibility public bersama Pemda setempat. Ia juga mengakui, sebelum menetapkan
Bantaeng sebagai lokasi investasi, pihaknya telah melakukan survey ke berbagai
daerah di Sulsel.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
mengapresiasi masuknya proyek prestisius di Indonesia, khususnya di Bantaeng
sebagai sasaran investasi baru.
Karena itu, wajar bila kedua petinggi
negara (Presiden SBY dan Presiden RRC Xi Jinping menyaksikan kerjasama
ini karena investasinya cukup besar.
Dari 5 investasi yang dilakukan
perusahaan multi nasional China, 3 diantaranya berlokasi di Kabupaten Bantaeng,
termasuk Microlink Group dan Titan Group.(hms)
0 komentar: