Bantaeng, 15/11- 2013 - Sejumlah petinggi perusahaan terkemuka Jepang
Hitachi meninjau pengembangan Rumah Sakit (RS) Prof Anwar Makkatutu Bantaeng.
Para petinggi perusahaan tersebut
terdiri atas Nobuo Oshima, Executive General Manager Head Sales Division HMC
Jepang Nobuo Oshima, International Senior Manager HMC Ninomya, Chief
Representation HMC Jakarta Shohei Nagayama.
Selain itu, hadir pula Overseas
Business Manager KEIAI Medical Instruments Co.Ltd Shinichiro Nakamura, Sales
Division KEIAI Medical Instruments Co.Ltd Kazuki Saito, CEO SGJ Jepang
Toshinobu Saegusa dan Business Development Manager HMC untuk Indonesia Suryadi
Purwono.
Rombongan perusahaan tersebut
diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di rumah jabatan Bupati Bantaeng,
Jum’at (15/11). Rombongan juga memperoleh penjelasan dari Direktur RS Prof
Anwar Makkatutu dr HM Syafruddin Nurdin M.Kes di Hotel Marina Beach tentang
pengembangan rumah sakit yang berlokasi di Pantai Seruni.
Kunjungan ini merupakan tindak
lanjut dari kerjasama pengembangan kapasitas antara Pemda Kabupaten Bantaeng
dengan sejumlah rumah sakit di Jepang yang penandatanganan naskah kerjasamanya
dilakukan beberapa waktu lalu.
Hitachi Group cukup berpengalaman di
bidang pengembangan RS karena hingga kini telah memiliki 7 jaringan rumah sakit
di negeri matahari terbit itu, jelas Nobuo Oshima.
Karena itu, ia berjanji akan
membantu pengembangan rumah sakit Bantaeng yang akan memberikan pelayanan
internasional di bagian selatan Sulsel.
Direktur RS Bantaeng dr Syafruddin
Nurdin mengatakan, selama ini RSUD Bantaeng merupakan RS type C.
Dengan posisinya yang strategis
karena diapit beberapa daerah seperti Kabaupaten Gowa, Bulukumba, Jeneponto dan
Laut Flores serta pemandangan laut dan gunung, maka RS yang dibangun Belanda
ini dikembangkan.
Pengembangannya sekaligus menjadikan
sebagai pusat pelayanan penyakit jantung dan bibir sumbing di selatan
Sulsel.
Persiapan pengembangan menjadi RS
modern dilakukan sejak 2009 dan tahun 2011 pembangunan tahap pertama dimulai.
Kini memasuki tahap ketiga dengan menggunakan dana APBN.
Jika RS ini rampung, akan memiliki
250 tempat tidur (selama ini hanya 112 tempat tidur). Sedang ruang operasi ada
6 unit berada di lantai 3. Lantai 4 kamar bersalin, lantai 5 ruang perawatan
kelas 3.
Lantai 6 ruang perawatan kelas 2,
lantai 7 ruang perawatan kelas 1 dan lantai delapan VVIP dan VIP. Lantai ini
juga dilengkapi ruang serbaguna dan ruang pertemuan, urai Syafruddin
Nurdin.(hms)


0 komentar: