Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


Ketua Pengadilan terkesan Pembangunan Bantaeng


Bantaeng, 15/12 – 2013 – Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) H A Suryadarma Belo, SH mengaku terkesan dengan pembangunan di Kabupaten Bantaeng.
Pria kelahiran Kabupaten Sengkang 56 tahun silam itu mengaku beberapa kali ke Bantaeng, terutama ketika ada keluarganya yang menjadi pejabat pertanian.
 
‘’Dulu kami sering ke permandian alam Eremerasa bersama keluarga,’’ katanya pada malam ramah tamah Pemda Kabupaten Bantaeng dengan jajaran Pengadilan Tinggi Sulselbar di anjungan Marina Beach Hotel Korong Batu, Sabtu (14/12).
 
Malam ramah tamah tersebut dihadiri Ketua Pengadilan Negeri Bantaeng Bambang Ekaputra, SH, MH,  Hakim Tipikor H Imran Arief SH, para Ketua Pengadilan Negeri se Sulsel dan Muspida.
 
‘’Kami sudah sering membaca di berbagai media, termasuk melihat di TV tentang Bantaeng. Dan yang terakhir kami membaca pernyataan Ketua DPR RI Marzuki Alie yang menyebut Bupati Bantaeng pantas menjadi menteri,’’ urainya.
Karena itu, kami turut mendo’akan sebab melihat yang sudah dilakukan dalam membangun Bantaeng, memang wajar. Bantaeng yang dulu dengan sekarang sangat jauh perbedaannya, jelasnya.
 
‘’Saya sangat berharap pak Marzuki benar. Kami semua mendukung Nurdin bisa berkiprah ke tingkat nasional,’’  tambah mantan Ketua PT Kalimantan Tengah itu.
Ia kemudian mengemukakan karirnya di pengadilan berawal dari kampong kelahirannya di Sengkang selama 13 tahun kemudian dimutasi ke Makassar.
 
Andi Suryadarma kemudian dimutasi ke Mamuju (7 th), Soppeng (5 th), ke Papua yang membawahi Timika (10 th), ke Takalar (8 bln), kemudian ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Setelah itu, dia dimutasi ke Aceh (2 th) hingga peristiwa Sunami, namun kala itu, ia sedang bertugas ke Bandung, namun rumahnya rata tanah. Setelah itu, Andi Suryadarma dimutasi ke Makassar(3 th) kemudian ke Padang, Sumatera Barat (7 bln) dengan jabatan Wakil Ketua.
Dari Padang, dia dimutasi ke Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan jabatan Ketua Pengadilan Tinggi (2 th). Ia kemudia dimutasi lagi ke Surabaya Jatim dengan jabatan Wakil Ketua.
 
Kemudian ke Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) selama 1 tahun, 3 bulan. Andi Suryadarma kemudian dimutasi lagi ke Pengadilan Tinggi Sulselbar di Makassar dengan jabatan Ketua hingga kini.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyatakan rasa syukur karena Ketua PT Sulselbar berkesempatan menginap di Bantaeng. Ia kemudian menjelaskan, jatuh bangun dalam membangun daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota provinsi Sulsel.
 
Kabupaten Bantaeng, jelas Nurdin merupakan salah satu kabupaten tertinggal bersama 199 kabupaten/kota lainnya di Indonesia. Tentu saja infrastrukturnya sangat minim dengan belanja pegawai yang mencapai 72 persen.
 
Selain kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, posisi geografisnya juga rawan bencana. Karena itu, pada awal pemerintahan, Bantaeng masih dilanda banjir.
 
Karena itu, pada 2009 dilakukan pembenahan dengan memenej jalur air yang tidak teratur dan menjadi penyebab banjir di Kota dengan membangun Cekdam Balang Sikuyu.
Cekdam multi fungsi tersebut berfungsi dengan baik sehingga Bantaeng kini selamat dari banjir tahunan. Cekdam tersebut bahkan tak hanya berfungsi untuk mengalihkan air tetapi juga menjadi penyimpan pada musim kemarau sekaligus menjadi fasilitas rekreasi.
 
Setelah itu, barulah dilakukan penataan di dalam kota serta membangun sejumlah fasilitas. Desa juga dibangun disertai penyiapan dana melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Namun yang memiriskan, angka kematian ibu melahirkan cukup tinggi mencapai angka 15 hingga 20 orang/tahun. Belum lagi penyakit masyarakat lainnya.
 
Untuk menyentuh kesehatan masyarakat tersebut, Pemda menghadirkan Brigade Siaga Bencana (BSB) yang didukung 20 orang dokter dan 16 perawat.
 
Untuk memudahkan pergerakan pelayanan kepada masyarakat, Nurdin Abdullah ke Jepang untuk memulung ambulance. Hasilnya, angka kematian ibu melahirkan bisa ditekan hingga nol.
Kini, sejumlah investor menanamkan modalnya yang mencapai triliunan rupiah. Bantaeng sendiri diprediksi akan menerima Rp 1,8 triliun dalam bentuk pendapatan daerah pada tahun 2018.
 
Ia berharap, kekompakan yang sudah terbangun dengan semua pihak, termasuk dengan Muspida dan masyarakat tetap terpelihara sehingga investasi yang masuk secepatnya beroperasi.(hms)   

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net