Bantaeng, 27/03 – 2014 – Sebanyak 52 investor dari 8 negara (China, Jepang,
Hongkong, Malaysia, Indonesia, Perancis, Taiwan dan Singapura) mengikuti
Smelter Summit 2014 di Balai Kartini Kabupaten Bantaeng, Kamis (27/3).
Kegiatan yang mengambil tema
Bantaeng Industrial Park tersebut diikuti 180 peserta dan dihadiri pejabat
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian, Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia, PLN dan sejumlah petinggi
lainnya.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
pada acara yang dibuka Kepala BPPT Dr Ir Marzan Iskandar mengatakan, Smelter
Summit merupakan antisipasi pemberlakuan UU Mineral dan Batubara (Minerba).
Ia berharap, pertemuan ini
menghasilkan rekomendasi, terutama yang terkait dengan penunjukan Kabupaten
Bantaeng sebagai pusat smelter di kawasan timur Indonesia (KTI).
Daerah berjarak 120 kilometer arah
selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel ini merupakan kabupaten terkecil
di Sulsel, namun pada zaman Belanda, daerah ini dijadikan pusat pemerintahan,
ekonomi dan pendidikan (afdeling) terhadap Kabupaten Jeneponto, Bulukumba,
Sinjai dan Selayar.
Daerah berjuluk Butta Toa ini
memiliki potensi 3 klaster dan menjadi model pengentasan kemiskinan. Bantaeng
juga diharapkan menjadi pertumbuhan ekonomi baru di bagian selatan Sulsel,
ujarnya.
Khusus menyambut kehadiran
investasi, Bupati HM Nurdin Abdullah mengatakan telah mengeluarkan regulasi
yang memudahkan para pemodal seperti pemberian izin gratis.
Selain itu, kebijakan pembebasan
lahan difasilitasi Pemda. Sejumlah fasilitas penunjang lainnya juga
disiapkan, termasuk pembangunan rumaha sakit yang kini dalam tahap
penyelesaian.
RS bertaraf internasional tersebut
dibantu dokter dari luar serta layanan kesehatan 24 jam dari Brigade Siaga
Bencana (BSB) yang langsung menjemput pasien.
Pemda juga mempersiapkan sejumlah
kawasan wisata, mulai dari pesisir seperti Pantai Marina yang dilengkapi
jogging track, hotel dan fasilitas lainnya, juga wisata agro pada klaster
pegunungan yang menyiapkan wisata petik apel dan straberry.
Untuk fasilitas hotel, tahun ini dua
perusahaan telah menyatakan minatnya, termasuk Clarion. ‘’Kami membuka pintu
yang seluas-luasnya kepada investor. Soal izin, dijamin sehari selesai,’’ tuturnya.
Gubernur Sulsel diwakili Staf Ahli
Bidang Pembangunan Dr Abd Haris Abbas berharap pemberlakuan UU Minerba dapat
menjadi nilai tambah terhadap daerah.
Ini menjadi penting sebab dengan UU
tersebut, potensi alam Indonesia tidak lagi dibawa secara gelondongan melainkan
harus dalam bentuk olahan.
Kini Sulsel tumbuh di atas rata-rata
nasional dan menjadi komitmen untuk menstimulus kegiatan di daerah yang bisa
berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.(hms)
0 komentar: