Bantaeng, 23/3 – 2014 – Kebijakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau ( DBH – CHT )
untuk Kabupaten Bantaeng Tahun Anggaran 2014 disosialisasi.
Dana hasil cukai
tersebut sebesar 1 persen untuk seluruh kota di Indonesia.
Kepala Bidang Perekonomian Pemprov
Sul-Sel, Muhlis mengatakan hal itu pada sosialisasi yang berlangsung di aula
Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bantaeng, pekan lalu
Menurut Muhlis, Sulsel sebenarnya
dikategorikan tidak termasuk daerah penghasil cukai. ‘’Daerah kita tidak
seperti di Jawa yang telah memiliki perusahaan rokok besar seperti PT Gudang
Garam Tbk yang memberi cukai besar,’’ urainya.
Demikian pula Nusa Tenggara Barat
(NTB) yang merupakan daerah penghasil tembakau, terang Muhlis pada sosialisasi
yang dihadiri 50 peserta termasuk Kepala Bagian Perekonomian Bantaeng Ratna
Lantara, pimpinan SKPD dan perwakilan Kelompok Tani.
Masih menurut Karo Bina Perekonomian
Sulsel, keputusan Mahkamah Konstitusi, 14 April 2009 tentang Cukai serta
peraturan Menteri Keuangan menyebut bagian 10 persen untuk provinsi penghasil,
sedang kabupaten/kota daerah penghasil memperoleh 40 persen.
Untuk meningkatkan kualitas bahan
baku, ia menyebut pentingnya menyiapkan bibit unggul jenis Virginia. Bibit
tersebut disiapkan dinas terkait yakni Dinas Perkebunan.
Selain menyiapkan bibit, Dinas
Perkebunan juga melakukan pembinaan terhadap Kelompok Tani.
Ia juga mengatakan, peningkatan
kualitas bahan baku meliputi standardisasi kualitas, budidaya dengan
kadar nikotin rendah, pengembangan sarana Laboratorium Uji dan Metode
Pengujian, serta penanganan panen dan pasca panen.
Selain itu, juga perlu dilakukan
pembinaan industry dengan mendata jumlah mesin, jumlah tenaga kerja, manajemen
limbah industri (Amdal) serta penetapan kawasan tanpa asap rokok.
Sekertaris Daerah Kabupaten Bantaeng
Abd Latief Naikang menyambut baik sosialisasi bagi hasil cukai tersebut.
Ia kemudian menguraikan perkembangan
daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi
Sulsel yang sudah jauh berubah disbanding beberapa tahun silam.
Perubahan ini berkat sentuhan Bupati
Bantaeng HM Nurdin Abdullah bersama seluruh masyarakat. Kini, daerah berjuluk
Butta Toa sudah sangat cantik sehingga banyak daerah dan petinggi nasional yang
telah berkunjung, melihat langsung perubahan tersebut.
Sekda Bantaeng berharap, seluruh
lahan, terutama yang gundul dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi tepat
guna dan ditanami jenis tanaman varietas unggul sehingga mampu bersaing dengan
daerah lainnya.(hms)
0 komentar: