Bantaeng,
22/04/2014 – Sebanyak 22 orang pejabat pertanian Kabupaten
Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara timur (NTT) melakukan praktek pemagangan di
Kabupaten Bantaeng.
Kegiatan yang akan berlangsung selama 5 hari di daerah
berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel
difokuskan terhadap pembelajaran pengembangan talas dan komoditas pertanian
lainnya.
Rombongan para pejabat pertanian yang terdiri atas
Sekretaris Dinas Pertanian Sumba Tengah Umbu Djoka, Kepala Seksi Sarana dan
Prasarana Made Sujana, pejabat Dinas Perkebunan, 5 mantri tani dan 6 orang
Ketua Kelompok Tani itu diterima Plt Sekda Bantaeng H Abdul Latief Naikang di
ruang rapat Sekda, Selasa (22/4).
Sekda Bantaeng pada kesempatan itu didampingi Kepala
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Ir Zainuddin dan pejabat teknis
lingkup Pemda Bantaeng lainnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah Ir
Agustinus yang memimpin rombongan mengatakan, kegiatan magang dimaksudkan
melihat langsung system pengembangan tanaman talas safira di daerah ini.
‘’Kami ingin belajar mulai dari pembibitan, penanaman atau
budidaya serta komitmen masyarakat terhadap pengembangan tanaman yang memiliki
prospek pasar ekspor tersebut,’’ ujarnya.
Kunjungan ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah ke Sumba Tengah pada 2013. ‘’Melalui kunjungan pemagangan ini, kami
berharap banyak memperoleh informasi tentang pengalaman pengembangan jenis talas
ini,’’ tambah Agustinus.
Plt Sekda Kabaupaten Bantaeng H Abdul Latief Naikang menyambut
baik kehadiran pejabat pertanian Kabupaten Sumba Tengah yang melakukan
pemagangan terhadap pengembangan talas safira.
‘’Kehadiran para pejabat pertanian dari Sumba memberi
motivasi terhadap pengembangan lingkup pertanian di daerah ini. Bahkan pada
14/15 Mei 2014 akan datang para penyuluh pertanian dari Negara-negara Asean,’’
jelasnya.
Kunjungan dari berbagai daerah dan negara ke Bantaeng
berkat inovasi baru di bidang pertanian yang dilakukan selama ini.
Dari sisi luas wilayah Bantaeng merupakan kabupaten terkecil di Sulsel, namun
berkat berbagai inovasi yang di bawah komando Bupati, Bantaeng kini banyak
dilirik.
Selain bidang pertanian, Bantaeng juga memiliki inovasi
di bidang pelayanan kesehatan yang juga menjadi contoh nasional. Inovasi di
bidang kesehatan tersebut diberi nama Brigade Siaga Bencana (BSB).
Melalui fasilitas BSB, masyarakat cukup menghubungi telepon
113, ambulance bersama dokter dan perawat akan tiba di lokasi. Petugas akan
memeriksa kemungkinan dilakukan perawatan di tempat atau harus ke rumah
sakit/puskesmas.(hms)
0 komentar: