Bantaeng, 03/04 – 2014 -
Seorang siswi kelas 2 SMA Negeri 1 Bantaeng, Ikrana Ramadhani
menyampaikan pesan anak Indonesia yang merupakan pernyataan Anak Indonesia pada
kegiatan Forum Anak Nasional di Bali, 29/31 Oktober 2013.
Pembacaan pesan Anak Indonesia
tersebut dilakukan dengan menggunakan fasilitas Black Berry
Massenger (BBM) pada sesi kedua penyusunan Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak
Anak (KLA) Kabupaten Bantaeng yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati
Bantaeng, Kamis (3/4).
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah
pimpinan SKPD, diantaranya Kepala Bappeda H. Abd. Wahab, Kepala BKKBN H. Karim
Bagada, Asisten II Bantaeng Muhammad Hero yang juga Ketua Umum Gugus Tugas
Kabupaten Layak Anak Kab. Bantaeng, LSM, pelajar, dunia usaha, Kelompok
Organisasi Wanita, dan PKK Kab. Bantaeng.
Pesan yang disampaikan anak Indonesia seakan disampaikan kepada bapak dan mamanya yang berisi tentang hiruk pikuk kehidupan di zaman sekarang. Diantara pesan tersebut adalah sebagai berikut :
Oh mama oh papa sayang dengarlah suara kami anakmu,
ini anakmu Oh mama oh papa sayang kebahagiaan kami bukan diantara gedung-gedung pencakar langit bukan pula diantara ruas-ruas jalan yang penuh dengan kemacetan
tapi biarkanlah kami tumbuh dan berkembang diantara jernihnya air dan hijaunya pepohonan
Oh mama oh papa sayang mengapa kami dimusuhi di jalanan
tanpa ada pilihan untuk kami mencari makan,
kami tidak pernah bercita-cita menjadi anak jalanan,
anak gelandangan atau anak terpinggirkan
Oh mama oh papa sayang jika kotaku dipenuhi gedung, besi, beton bertulang lantas kemana kami mencari kawan dan bermain layang-layang.
Oh mama oh papa sayang mengapa kotaku berubah
menjadi hutan dan lautan iklan yang penuh dengan bujuk dan rayuan gombal yang menyesatkan.
Oh mama oh papa sayang mengapa kota hanya bagi mereka yang terlahir sempurna, dimanakah tempat bagi kami pengguna kursi roda sebagai penopang tubuh,
dimanakah tempat bagi kami pemegang tongkat
sebagai petunjuk arah dalam menelusuri lorong-lorong kehidupan
Oh mama oh papa sayang, lingdungilah kami dari paparan pornografi karena kami tidak pernah bercita-cita menjadi anak pendusta, durhaka dan penuh dosa, mengapa ada warnet disekitar sekolahan?,
mengapa calo narkoba bergentayangan?, mengapa kami selalu menjadi sasaran bujukan, rayuan dan penipuan
Pesan yang disampaikan anak Indonesia seakan disampaikan kepada bapak dan mamanya yang berisi tentang hiruk pikuk kehidupan di zaman sekarang. Diantara pesan tersebut adalah sebagai berikut :
Oh mama oh papa sayang dengarlah suara kami anakmu,
ini anakmu Oh mama oh papa sayang kebahagiaan kami bukan diantara gedung-gedung pencakar langit bukan pula diantara ruas-ruas jalan yang penuh dengan kemacetan
tapi biarkanlah kami tumbuh dan berkembang diantara jernihnya air dan hijaunya pepohonan
Oh mama oh papa sayang mengapa kami dimusuhi di jalanan
tanpa ada pilihan untuk kami mencari makan,
kami tidak pernah bercita-cita menjadi anak jalanan,
anak gelandangan atau anak terpinggirkan
Oh mama oh papa sayang jika kotaku dipenuhi gedung, besi, beton bertulang lantas kemana kami mencari kawan dan bermain layang-layang.
Oh mama oh papa sayang mengapa kotaku berubah
menjadi hutan dan lautan iklan yang penuh dengan bujuk dan rayuan gombal yang menyesatkan.
Oh mama oh papa sayang mengapa kota hanya bagi mereka yang terlahir sempurna, dimanakah tempat bagi kami pengguna kursi roda sebagai penopang tubuh,
dimanakah tempat bagi kami pemegang tongkat
sebagai petunjuk arah dalam menelusuri lorong-lorong kehidupan
Oh mama oh papa sayang, lingdungilah kami dari paparan pornografi karena kami tidak pernah bercita-cita menjadi anak pendusta, durhaka dan penuh dosa, mengapa ada warnet disekitar sekolahan?,
mengapa calo narkoba bergentayangan?, mengapa kami selalu menjadi sasaran bujukan, rayuan dan penipuan
0 komentar: