Bantaeng , 25/06 – 2014 – Empat perusahaan masing-masing dari Korea Selatan, China,
dan Malaysia sepakat mewujudkan kawasan industri Bantaeng Industrial Park
(BIP) di Kabupaten Bantaeng.
Kesepakatan perusahaan tersebut
dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MOU) yang
penandatanganannya dilakukan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah dengan mitranya
di Hotel Aston Makassar, Rabu (25/6).
Keempat perusahaan tersebut masing-masing
Vice General Manager China Machinery Engineering Corporation (CMEC) Mr Cao
Yuejun, Presiden Comisioner CMEC Adi Pranoto Leman, BTN Power (M) SDN,
BHD Mr Naziruddin Mohamed dan Managing Director PT Bantaeng Sigma Energi Irzan
Yuswar.
Selain itu, dilakukan pula
penandatanganan naskah MOU antara Presiden Direktur Perusda Taufik Fachruddin
dengan Vice President Doosan Heavy Industries & Construction Co, Ltd, Mr
Lee, dan Presiden Director PT Infinity Capital Mr Adi P Leman.
Pada penandatangan naskah kerjasama
yang disaksikan Ketua DPRD Bantaeng Hj Novrita Langgara dan konsultan dari
Australia tersebut, disepakati pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara
dan tenaga uap berkapasitas 2 X 300 MW.
Untuk mewujudkan rencana tersebut,
PT Bantaeng Sigma Energi bersinergi dengan BTN Power (M) SDN, BHD. Karena itu,
dalam waktu singkat segera dilakukan fisibility study kerjasama Universitas
Hasanuddin (Unhas).
Setelah itu, tim CMEC turun sehingga
progress tetap sesuai rencana, terang Irzan Yuswar. Demikian pula dengan
pembangunan pemurnian air (water treatmen) yang akan menunjang industry
smelter.
‘’Kami akan melakukan yang terbaik
untuk Bantaeng,’’ terang Mr Lee, Vice President Doosan Heavy Industries &
Construction Co.Ltd.
Ia kemudian memperlihatkan kepiwaian
perusahaannya membangun water system dalam bentuk video. Dalam video tersebut
dikelola air limbah yang diolah menjadi air bersih.
Usai penandatanganan naskah
kesepakatan (MOU), Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyerahkan izin lokasi
dan izin prinsip kepada PT Bantaeng Sigma Energi.
Izin yang di daerah lain sering
memakan waktu tersebut, merupakan izin yang diberikan secara gratis dan selesai
dalam tempo sehari. ‘’Ini sebagai bukti keseriusan melakukan aksi di
lapangan,’’ terang bupati.
HM Nurdin Abdullah juga mengatakan,
dengan MOU yang saling terkait ini, menjawab persoalan dunia terhadap kebutuhan
nikel serta menjawab kekhawatiran ketersediaan pembangkit listrik.
Menurutnya, meski telah dilakukan
kerjasama dengan PLN, namun kehadiran pembangkit masih terus diperlukan karena
industri smelter yang akan beroperasi sebanyak 8 perusahaan.
Demikian pula dengan ketersediaan
air bersih. Kehadiran perusahaan Korea Doosan akan menjawab kebutuhan air
tersebut. Perusahaan ini mampu mengolah air laut menjadi air bersih.
‘’Kerjasama terpadu antara
penyandang dana, penyedia teknologi, dan perusahaan yang akan bekerja akan
mewujudkan kawasan Bantaeng Industrial Park di areal 3000 ha yang ditata BUMN
China, China Harbour,’’ ujarnya.
Kekuatan ini akan mengubah wajah Kabupaten
Bantaeng dan Sulsel pada umumnya sebab investasi dua BUMN terkemuka China
(China Harbour dan CMEC) merupakan investasi murni untuk kali pertama di
Indonesia.
Masih menurut Bupati Bantaeng, bila
seluruh rencana berjalan baik, Bantaeng akan muncul sebagai kota baru yang
mirip Singapura. Ia kemudian memberi contoh pembangunan kota baru Ning Xia di
China yang hanya memerlukan waktu 8 tahun.
Untuk menunjang segala aktifitas di
daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel
tersebut, Bantaeng terus berbenah dan membangun sejumlah fasilitas.
Diantara fasilitas tersebut adalah
RSUD bertaraf internasional, fasilitas wisata pantai Marina Beach yang
dilengkapi fasilitas jogging track, fasilitas memancing, hotel, resort, kolam
renang, lapangan tennis, wisata agro dan sejumlah fasilitas lainnya.(hms)
0 komentar: