Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


BUMDES 5 Kabupaten / Kota Belajar di Bantaeg

 BUMDES 5 Kabupaten / Kota Belajar di Bantaeg

Bantaeng, 8 Juni 2013 -  Sebanyak 60 pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dari lima kabupaten/kota di Sulsel masing-masing dari Kabupaten Barru, Sinjai, Sidrap, Luwu Timur dan Kota Makassar belajar di Bantaeng.
 
Selama dua hari, para peserta melihat dan mempelajari system yang dilakukan Bumdes di daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel hingga bisa eksis.
  
 
Kepala Badan PMD Sulsel A Mangunsidi mengatakan, pilihan belajar ke Bantaeng karena di daerah berjuluk Butta Toa ini sudah terbukti. ‘’Banyak orang ataupun pejabat yang hanya dalam tataran pemikiran atau program saja, tapi di Bantaeng sudah terbukti. Bukan hanya janji dan program,’’ ujarnya.
 
Mangunsidi juga mengatakan, selama ini banyak yang hanya dalam tataran teori, tapi di Bantaeng sudah dinikmati. Karena itulah, peserta study Bumdes memilih Bantaeng sebagai tempat belajar.
 
Karena kerja yang sudah terbukti itulah, Bupati HM Nurdin Abdullah dipilih kembali dengan suara yang meyakinkan. ‘’Kemenangan tersebut merupakan bukti otonomi,’’ tandasnya.
 
Menjawab pertanyaan, Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan, keberhasilan pembangunan di wilayah kerjanya berkat kerja keras semua pihak. Pemda juga sangat serius terhadap penanganan angka pengangguran dan kemiskinan, ujarnya.
 
‘’Kami berkonsentrasi bagaimana menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan dengan menciptakan pasar untuk produksi masyarakat,’’ tandas bupati yang juga Ketua Perhimpunan Sarjana Jepang (Persada) Sulsel itu.
 
Nurdin Abdullah mengatakan, meski APBD Bantaeng terkecil di Sulsel, namun Pemda bisa membelikan kendaraan pikap terhadap Bumdes yang ada. Gunanya untuk mengangkut produksi masyarakat.
Melalui kendaraan Bumdes tersebut juga membuka kantong produksi dan isolasi desa. ‘’Sekarang dana sudah bergulir hingga ke desa sebab desa juga sudah ditingkatkan dana anggaran desa (ADD)nya,’’ jelas Nurdin Abdullah.
 
Ia kemudian menyebut salah satu desa yang dana ADD yang sudah mencapai Rp 2 miliar. Padahal dulu hanya Rp 15 juta. Sebelum mencapai itu, Pemda melakukan peningkatan kapasitas pengelola.
 
‘’Mulai dari Sekretaris Desa/Bumdes, Bendahara hingga Direktur Bumdes dilatih agar memiliki keterampilan. Setelah dianggap mampu, barulah program dilaksanakan sebab setiap Bumdes juga diberi dana awal Rp 100 juta,’’ urainya.
 
Kini, petani sudah lebih kaya dari pegawai sebab semua lahan dioptimalkan. Bantaeng bahkan telah dicanangkan sebagai Kabupaten Benih Berbasis Teknologi. Ini ditunjang laboratorium kultur jaringan, laboratorium satu-satunya di luar Bogor.
 
Tahun depan, Bantaeng juga memproduksi pupuk lepas lambat yang lebih efisien karena petani hanya sekali melakukan pemupukan, sedang lahan yang tidak produktif seperti di Kecamatan Pa’jukukang dijadikan kawasan industri.
 
 Sejumlah industri kini sudah siap dibangun, termasuk industry pengolahan bijih nikel (smelter) dan bijih besi dengan investasi mencapai Rp 13 triliun, urainya.

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net