Dirjen Binalattas - lahan BLK Bantaeng diharap mampu antisipasi perkembangan
‘’Lahan seluas 15 Ha di Desa Baruga Kecamatan Pa’jukukang diharapkan mampu mengantisipasi perkembangan puluhan tahun ke depan,’’ katanya pada pencanangan pembangunan BLK Makassar di Kabupaten Bantaeng, Sabtu (13/7).
Pencanangan yang dilakukan Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo tersebut ditandai penyerahan sertifikat tanah hibah dari Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah kepada Dirjen Binalattan Abd Wahab Bangkona disaksikan Direktur Lemsar Ditjen Bunalattas Khairul Anwar, Ketua DPRD Sulsel HM Roem, Ketua DPRD Bantaeng Hj Novrita Langgara, Kandidat Walikota Makassar Adil Patu dan undangan lainnya.
Menurut Dirjen Binalattas, BLK ini berbeda dengan BLK lainnya, terutama di bidang pertanian. ‘’Kita akan melatih tenaga di bidang pertanian yang handal sehingga mampu menjawab persaingan pasar,’’ urainya.
Ia juga memberi contoh fenomena masyarakat desa yang membeli sayur padahal seharusnya mereka menjadi pemasok sayuran ke kota. Namun, untuk mewujudkan hal itu, ia berharap komitmen dari Pemprov dan Pemda agar dapat berkelanjutan.
BLK ini merupakan unit pusat karena terkait biaya operasional. Bila pengelolaannya ditangani Pemda, akan menyulitkan. Wahab Bangkota kemudian menyebut 300-an BLK yang dikelola Pemda kini tak efektif.
Pada kabinet lalu, terang Dirjen Binalattas, 58 BLK yang dibangun dan ternyata tidak ada yang efektif. ‘’Pemda akan kesulitan sebab biaya listriknya saja Rp 46 juta/bulan. Belum lagi komitmen daerah bila terjadi pergantian pejabat. Karena itu, BLK akan efektif bila dikelola pusat karena ada Ditjennya sendiri yang mengurus,’’ urainya.
Ia berharap, BLK di Bantaeng bisa fokus terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat mengantar anak-anak kita memasuki pasar domestik maupun pasar kerja internasional.
Bila ini berjalan, maka pada akhirnya akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat, tambahnya seraya mengemukakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan instruktur melalui system pemagangan ke luar negeri, baik ke Jepang maupun Australia dan Negara lainnya.
Khusus di Sulsel, selain di Bantaeng, juga dibangun di Pangkep dan diharapkan tahun depan sudah bisa beroperasi. Bantaeng sendiri yang merupakan kampung halaman mendapat perhatian dari tahun ke tahun.
Namun di era HM Nurdin Abdullah, Bantaeng banyak mengalami perubahan. Saya melihat kemajuan yang sangat luar biasa, tambahnya.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengatakan, BLK yang dibangun ini terintegrasi dengan semua bidang, termasuk pertanian (agroindustri).
Kehadiran fasilitas ini diharapkan menyiapkan tenaga siap kerja untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga di bidang industri pengolahan nikel dan mangan diperkirakan mencapai 15 ribu hingga 20 ribu orang.
Industri tersebut telah dicanangkan sejak 2012 dan sebagian kini sudah dalam tahap konstruksi. Hal itu juga menjadi penyemangat untuk mewujudkan kehadiran BLK di bagian selatan Sulsel.(hms)
0 komentar: