INDUSTRI PENGOLAHAN NIKEL MULAI DIPANCANG DI BANTAENG
Satu persatu rencana investasi mulai
dibuktikan. Dari lima perusahaan yang berencana membangun di Butta Toa,
PT Bumi Bakti Sulawesi (BBS) yang resmi menancapkan harapan. Hal itu
dibuktikan dengan pemancangan batu pertama pembangunan industri
pengolahan bijih nikel (Smelter) milik perusahaan tersebut di Desa
Papanloe Kecamatan Pa’jukukang, Selasa (9/4). Pemancangan tersebut
dilakukan Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, Presiden Komisaris PT
BBS George Toisuta, Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah dan sejumlah
petinggi lainnya. Industri yang dibangun dalam tempo setahun di atas
lahan seluas 50 Ha ini menghabiskan investasi Rp 500 miliar dan
diharapkan menyerap tenaga kerja sebanyak 500 orang, terang Komisaris
Utama PT BBS George Toisuta. Menurut mantan Kepala Staf Angkatan Darat
(KASAD) itu,
pembangunan industri ini merupakan bagian dari 11 program
yang dicanangkan pihaknya yakni pembangunan kawasan industri yang dapat
menyerap lebih banyak tenaga kerja. Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin
Limpo menyambut baik pembangunan industri yang berpangkalan di Kabupaten
Bantaeng. ‘’Sebenarnya, rencana ground breaking ini akan dilakukan
Menko Ekuin Hatta Radjasa, namu tiba-tiba saja mendapat tugas mewakili
Presiden ke Singapura,’’ urai Gubernur yang baru dilantik untuk periode
2013/2018. Gagal dengan Hatta Radjasa, maka Menteri Perindustrian yang
akan mengganti.
Tapi ternyata juga mendapat tugas dari Presiden ke
Myanmar. ‘’Saya terpaksa sepakat dengan Menteri Perdagangan Gita
Wiryawan, ternyata tadi malam dipanggil ke istana. Akhirnya, ini menjadi
pekerjaan pertama saya setelah dilantik kemarin,’’ tuturnya. Atas
keberhasilan meyakinkan investor menanamkan modalnya di Bantaeng dengan
jumlah yang cukup besar, maka hanya tiga kata untuk Bupati Bantaeng
yakni I Love You, terang Syahrul yang disambut tepuk tangan. ‘’Jago
mintongi tawwa pak Nurdin,’’ (Nurdin memang hebat), tambah Gubernur yang
mengaku selalu menjagokan Bupati HM Nurdin Abdullah dalam berbagai hal di
Sulsel. ‘’Saya memang selalu menjagokan Nurdin Abdullah di Sulsel dalam
berbagai hal,’’ tandasnya seraya berharap kepada seluruh masyarakat di
daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini agar tetap
menjaga ketenangan dan kebersamaan yang sudah terjalin selama ini.
‘’Insya Allah saya juga akan buktikan bahwa rakyat Sulsel tidak salah
pilih sebab hanya pemerintahan yang baik dan berpihak pada rakyat yang
bisa memakmurkan rakyatnya,’’ jelas Syahrul. Ia kemudian menyebut Sulsel
yang kini menjadi provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi
di Indonesia. Agar kemajuan dapat kita raih, ia berharap masyarakat
tetap menjaga kebersamaan sebab investasi membutuhkan ketenangan. ‘’Uang
itu selalu mencari tempat yang aman dan tenang. Ini saya ingatkan
karena masyarakat Bantaeng juga akan melakukan pesta demokrasi. Saya
berharap kepada Kapolres,
Dandim dan Kejaksaan bersama semua masyarakat
untuk menjaga stabilitas yang sudah baik,’’ pintanya. Ini penting sebab
industri ini dibutuhkan dunia. Dan, pembangunan ini sekaligus secara
perlahan Bupati Bantaeng telah memindahkan perhatian dunia ke Bantaeng,
urainya. Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan, pembangunan
industry smelter di Bantaeng merupakan salah satu wujud dari janji
Gubernur untuk menjadikan Sulsel sebagai daerah kunjungan investasi. Ia
berharap, pertengahan 2014, industry milik PT BBS sudah berproduksi 150
ribu metric ton/tahun ke Negara tujuan China. Khusus penyiapan tenaga
listrik, Pemda bersama PT BBS telah menandatangani naskah MOU dengan PLN
untuk daya sebanyak 120 MW. Bupati Bantaeng juga berharap, industri
sejenis lainnya segera menyusul sebab ada 4 perusahaan yang telah
melakukan pembebasan lahan. Dari jumlah tersebut, 3 perusahaan
pengolahan bijih nikel dan satu perusahaan pengolahan bijih besi
(mangan) dengan total invetasi Rp 12 triliun.(hms
INDUSTRI PENGOLAHAN NIKEL MULAI DIPANCANG DI BANTAENG
INDUSTRI PENGOLAHAN NIKEL MULAI DIPANCANG DI BANTAENG
INDUSTRI PENGOLAHAN NIKEL MULAI DIPANCANG DI BANTAENG
DI BANTAENG
0 komentar: