KH SANUSI BACO - ADA GEJALA KELUARGA UMMAT KIAN RAPUH
Ketua MUI Sulsel KH Sanusi Baco
mensinyalir semakin rapuhnya keluarga ummat Islam di Indonesia, termasuk
di Sulsel. Kerapuhan tersebut dapat dilihat dari tingginya angka
perceraian.
Tingkat perceraian di berbagai daerah di Sulsel cukup
tinggi. Di Kabupaten Bone saja, angka perceraian hampir mencapai angka
1000 dalam tahun 2012, katanya ketika membawakan hikmah Maulid Nabi
Besar Muhammad SAW di Pondok Pesantren As’Adiyah Dapoko, Kecamatan Ermes
Bantaeng, Sabtu (16/2).
Masih menurut Andre Gurutta KH Sanusi Baco, di
bagian lain di negeri ini, ada rumah tangga yang usia perkawinannya
hanya empat hari. Karena itulah, ia berharap momen Maulid ini dijadikan
ispirasi untuk meneladani prilaku Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW
tidak pernah kurang dari seratus kali beristigfar dalam sehari karena ia
merasa terlalu sedikit kebaikan yang dilakukan dibanding nikmat yang
dia rasakan dari Allah Subhanahu Wataala. Pimpinan Ponpes Nahdatul Ulum
Maros itu juga mengatakan,
Nabi Muhammad selama hidupnya tidak pernah
berdusta karena orang yang suka berdusta hidupnya akan melarat. Ia
kemudian menuturkan rahasia sukses dalam rumah tangga. Rahasia tersebut
tak cukup hanya dengan menyekolahkan anak,
tapi yang terpenting adalah
melakukan shalat tengah malam. ‘’Bangunlah pada saat semua orang
tertidur lelap. Minta do’a kepada Allah sebab do’a orang tua terhadap
anaknya sangat diperhatikan Allah,’’
tambahnya seraya mengatakan, namun
celakalah orang yang mempunyai rumah mewah, tapi tidak pernah sujud di
dalamnya. KH Sanusi Baco juga berharap, akan lahir manusia beriman dan
berilmu dari pesantren sehingga ketika menjadi pemimpin, maka dia akan
menularkan kejujuran dan keikhlasan. Selama ini, terlalu banyak kasus
yang menimpa para pemimpin kita, terutama kasus korupsi. Karena itulah,
bila calon pemimpin masa depan tersebut dipersiapkan sejak dini di
pesantren-pesantren, insya Allah kelak akan menjadi teladan di
lingkungannya.(hms) tersebut menguraikan pentingnya memperingati hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW agar dapat diteladani. Sikap dan teladan
Nabi Muhammad tersebut sangat penting sebab ada gejala semakin rapuhnya
keluarga ummat Islam selama ini. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin
meningkatnya jumlah perceraian antara suami-istri.
Ia kemudian member
gambaran angka perceraian di Kabupaten Bone yang mencapai seribuan. Di
bagian lain negeri ini, ada rumah tangga yang usia perkawinannya hanya 4
hari. KH Sanusi Baco juga mengemukakan terjadinya degradasi nilai di
dalam rumah tangga, terutama kaum perempuan yang sudah banyak yang tidak
berprilaku sebagai seorang ibu.
‘’Ia lebih merasa menjadi istri dari
suaminya padahal seorang ibu memiliki 3 ciri khas yang tidak dimiliki
laki-laki yakni mengandung, melahirkan dan merawat anak hingga dewasa,’’
tandasnya lagi.
0 komentar: