MENRISTEK: KEGIATAN PEMBANGUNAN BANTAENG SUDAH TEPAT
Bantaeng, 7/1 - Menteri Negara Riset
dan Teknologi (Menegristek) Gusti Muhammad Hatta memuji perkembangan
daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini. Ia
mengingatkan daerah lainnya agar berhati-hati karena akan segera disusul
oleh daerah yang semula masuk dalam kategori daerah tertinggal di
Indonesia ini.
Menristek yang sekaligus menutup Pameran Pembangunan
bertajuk Bantaeng Ekonomi Expo 2012 yang berlangsung sepekan di Pantai
Seruni mengatakan, keberhasilan pembangunan Bantaeng karena arahnya
benar.
‘’Kegiatan pembangunan di daerah ini memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi,’’ tuturnya seraya mengatakan, selama ini kita
selalu bangga dengan sumber daya alam, tapi itu sifatnya barang mentah.
‘’Kita kirim ke luar negeri sementara bangsa lain mengolah bahan baku
tersebut menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi. Kita selalu
memberi kesempatan kepada orang lain dan kita yang bayar mahal,’’
urainya. Gusti kemudian mengatakan, kenapa bukan kita sendiri yang
kerjakan, tandasnya seraya memuji Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
yang sudah memposisikan wilayahnya sebagai daerah berbasis teknologi.
‘’Saya senang, Bantaeng sudah melakukan pembangunan yang bernilai tambah
dan itu bisa terjadi karena berbasis teknologi,’’ tambah Gusti Muh
Hatta yang mengaku menyimak lagu Kiat Membangun Bangsa yang diciptakan
Bupati HM Nurdin Abdullah. ‘’Dari lagunya sudah
kelihatan cara mengubah Bantaeng dan
ternyata Nurdin sudah melakukan perubahan tersebut. Karena itu,
Kementerian Ristek siap mendukung dari segi pengembangan ipteknya,’’
urainya lagi. ‘’Memberi dukungan dari segi Ipteknya menjadi tugas kami
di kementerian,’’
sambungnya lagi seraya menguraikan pembentukan pusat
unggulan iptek (PUI) yang kini sudah 3 di Indonesia. ‘’Kami
bercita-cita setiap daerah memiliki koridor unggulan seperti yang sudah
dilakukan di Medan sebagai pusat unggulan kelapa sawit, Jawa Barat
sebagai pusat penanggulangan penyakit tropis dan Jember sebagai pusat
pengembangan kakao,.
’’ tambahnya. Setiap daerah unggulan tersebut mampu
menyiapkan produk dari hulu hingga hilir dengan nilai tambah yang
ditunjang teknologi sehingga mampu menyiapkan bibit berkualitas. Soal
kehadiran industri pengolahan bijih nikel (Smelter),
Menristek juga
menyatakan kekagumannya karena akan terjadi transfer teknologi yang bisa
membuat masyarakat kian maju. Semua kegiatan berbasis Iptek itu sangat
penting seperti juga telah dilakukan di Pekalongan yang sudah
menggunakan e-government sehingga bisa berhemat pengunaan kertas hingga
Rp 2 miliar/tahun. Demikian pula dengan Kabupaten Bantaeng yang akan
menerapkan e-voting pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
tahun depan (2013) dan beberapa daerah lainnya di tanah air.(hms)
0 komentar: