CPNS Guru Jadi Prioritas

 

 JAKARTA, RS — Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) September mendatang, pemerintah menargetkan merekrut 60.000 CPNS dari jalur umum. Kuota ini akan didistribukan untuk instansi pusat sebanyak 20.000 dan instansi pemerintah daerah 40.000 orang.
Dari angka tersebut, pemerintah 

memprioritaskan untuk instansi pusat adalah guru, yakni guru kelas dan guru produktif. Yakni guru yang memberi ketrampilan hidup/life skill untuk siswa. Selain itu, tenaga dosen penegak hukum (pro justice), seperti jaksa, panitera, pengaman pemasyarakatan (sipir) juga menjadi prioritas.
Deputi Bidang SDM Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan-RB), Setiawan Wangsaatmaja, dalam rilisnya, Jumat 2 Agustus mengatakan. tenaga guru (pengajar) dan dosen yang menjadi prioritas.

Ada pula formasi tehknis berupa pengawas tata bangunan dan perumahan, pengawas teknik jalan dan jembatan, penata ruang, pengawas teknik pengairan, arsitek, pemeriksa pajak, penyuluh pajak, pemeriksa bea cukai, pemeriksa merk, pemeriksa dokumen imigrasi, mediator hubungan industrial, instruktur, pengawas ketenagakerjaan, pengamat gunung api, inspektur tambang, penguji kendaraan bermotor, pengawas keselamatan pelayaran, dan ATC.

Sementara kuota prioritas untuk Pemerintah Daera (Pemda), adalah tenaga guru, meliputi guru kelas SD dan guru produktif, yaitu guru yang memberikan keterampilan kepada siswa seperti guru tata boga, guru akuntansi, guru TIK, guru desain grafis, guru seni kriya dan sebagainya.

Selain itu, lanjut Setiawan, untuk tenaga medis dan paramedis, seperti dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, pranata rontgent, asisten apoteker, refraksionis optisien juga sangat dibutuhkan. Ada juga jabatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat (pro growth), sesuai potensi dan karakteristik daerah (penyuluh pertanian, perikanan, kelautan, penyuluh koperasi dan UKM, pengawas pertambangan, pengawas jalan dan jembatan, pengawas tata bangunan dan perumahan.

Dan jabatan untuk menciptakan lapangan kerja (pro job) seperti, instruktur otomotif, las, tata boga, tata rias. Jabatan untuk pengurangan kemiskinan (pro poor), antara lain pamong belajar, pembimbing usaha mandiri, pembimbing terapan teknologi tepat guna, penggerak swadaya masyarakat. Juga jabatan untuk pengendalian pertumbuhan penduduk, penyuluh KB (keluarga berencana). (fmc)