Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


Lima Tahun NURANI membangun Bantaeng





SETELAH dilantik 6 Agustus 2008, pasangan Bupati dan Wakil Bupati HM Nurdin Abdullah/HA Asli Mustadjab (Nurani) langsung tancap gas. Langkah awal yang dilakukan adalah penanggulangan banjir tahunan yang selalu merendam Kota Bantaeng.
 
Pasangan Nurani yakin, tanpa penanggulangan banjir, sulit membangun kota yang berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel.
Survey-pun dilakukan dan akhirnya berhasil diidentifikasi penyebab banjir yang setiap tahun merendam kota bersama rumah jabatan Bupati. Sumber banjir diidentifikasi pada delapan sungai kecil yang bertemu di Sungai Balang Sikuyu di Kelurahan Karatuang, Kecamatan Bantaeng.
 
Setelah identifikasi, maka dicanangkanlah pembangunan cekdam di lokasi berjarak 5 kilometer arah utara Kota Bantaeng tersebut. Tentu saja, tidak semua tokoh masyarakat, termasuk para wakil rakyat merespon baik.
 
Terlebih banyak yang kurang memahami keahlian sang Bupati. Masyarakat hanya mengetahui, HM Nurdin Abdullah sebagai dosen Unhas dan pengusaha. Padahal, gelar Doktor diraih di Kyusu University Jepang dengan keahlian river engineering.
Nurdin Abdullah tak bergeming atas berbagai kritikan untuk membangun Cekdam. Ia kemudian berupaya mendapat dana dari pusat. Gayung bersambut, ada dana ad-hock  sebesar Rp 14 miliar.
 
Maka dimulailah pembangunan Cekdam serbaguna yang kini sudah dirasakan manfaatnya. Sejak Cekdam itu hadir, Kabupaten berjuluk Butta Toa ini terhindar banjir.
Cekdam Balang Sikuyu bahkan menjadi fasilitas rekreasi baru masyarakat. Selain bisa bersantai disekitar Cekdam, masyarakat juga bisa mancing. Festival mancing bahkan sudah dilakukan beberapa kali di tempat itu.
 
Setelah Cekdam, HM Nurdin Abdullah kemudian menyisir kegiatan lain. Dalam waktu yang hampir bersamaan, juga dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Desa Beru Kecamatan Eremerasa.
 
Proyek bernilai Rp 12 miliar tersebut mengalirkan airnya ke Kecamatan Pa’jukukang, Kecamatan yang selama ini dianggap terbelakang dan banyak warga miskin dan sejak Indonesia merdeka belum pernah menikmati air bersih.
 
Infrastruktur lain, termasuk jalan pinggir pantai Lamalaka juga mendapat perhatian, sedang di bagian timur yang berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba, dibangun fasilitas wisata pantai. Namanya Pantai Marina.
 
Tak hanya di kota dan sekitarnya, di gunung (dataran tinggi), Bupati Bantaeng periode 2008/2013 itu membangun kawasan agrowisata. Tidak tanggung-tanggung, kawasan agro di Kecamatan Uluere memilih pengembangan buah apel dan strawberry.
Kedua tanaman yang bibitnya di datangkan dari Pulau Jawa (Jawa Barat dan Jawa Timur) diyakini cocok dengan kondisi alam Uluere. Proyek agrowisata inipun banyak mendapat kritikan.
 
Banyak yang tidak percaya, apel dan strawberry bisa tumbuh dan berbuah di kawasan yang sudah mulai tandus akibat proyek pengembangan jagung yang membabat habis hutan kemiri.
 
Untuk menjawab berbagai kekhawatiran tersebut, Nurdin membawa petani yang berminat menanam apel dan strawberry ke Batu, Malang, Jawa Timur dan Ciwedei, Jawa Barat.
 
Hasil kunjungan petani itu kemudian dikembangkan kedua tanaman yang tak hanya menjadi penghijauan tetapi juga bernilai ekonomi tinggi.
 
Data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng menunjuk angka 60 ribu pohon telah tumbuh dengan baik, bahkan di kawasan Balai Benih milik Dinas Pertanian yang menjadi percontohan, sudah berhasil panen buah apel beberapa kali.
 
Belum lagi, strawberry yang semakin banyak diminati. Buah berwarna merah berbentuk hati itu membuka mata pengunjung dari berbagai daerah karena masih banyak yang belum pernah melihat langsung tanaman beraroma manis dan sarat vitamin tersebut.
Di kota, pasangan Nurani membangun alun-alun, Anjungan Pantai Seruni. Sedang di Lamalaka, setelah semak belukar disulap menjadi jalan, menjadi kawasan kuliner.
Dengan fasilitas yang sudah terbangun tersebut, kini masyarakat memiliki banyak pilihan. Sesuatu yang sangat berbeda bila dibandingkan pada kondisi 2008. Maka, jangan heran bila banyak yang menilai, Nurdin Abdullah berhasil menyulap Bantaeng.
 

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net