Bantaeng, 21/12 – 2013 – Setelah peresmian Gedung Guru tingkat provinsi di Makassar
oleh Gubernur Sulsel 12 Desember 2013, kini Gedung Guru Kabupaten Bantaeng
turut diresmikan oleh Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah.
Menariknya, dari seluruh gedung guru
yang sudah terbangun, mulai dari Kabupaten Bone, Gowa, Takalar, dan segera
menyusul Gedung Guru Kabupaten Selayar, Gedung Guru Kabupaten Bantaeng
termegah.
Tak hanya gedungnya yang bagus,
pengurusnya juga telah melaksanakan kegiatan organisasi secara konsisten
sehingga pada Hari Guru beberapa waktu lalu, Bantaeng mendapat penghargaan
dengan nilai tertinggi pengelolaan organisasi dan konsolidasi.
Ketua Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Sulsel Asmin pada peresmian Gedung Guru Kabupaten Bantaeng,
Sabtu (21/12) mengakui, hingga kini masih banyak pengurus yang tidak konsisten
dalam menjalankan roda organisasi.
Karena itu, ia berharap, para guru
di daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, Ibukota Provinsi
Sulsel bisa berkiprah dengan baik.
Gedung megah harus bisa menjadi
menjadi momen untuk meningkatkan profesi, ujarnya seraya mengatakan, bila dalam
perjalanan ternyata ada yang melanggar etika profesi, maka Dewan Guru harus
bisa melakukan penanganan melalui sidan profesi.
Menurut Ketua PGRI Sulsel, tidak
tertutup kemungkinan adanya pengaduan masyarakat terhadap profesi guru. Dan,
bila ternyata pengaduan itu datang, hendaknya ditangani langsung para Dewan
Guru.
‘’Jangan langsung ke Polisi, kecuali
bila menyangkut masalah criminal,’’ terang Asmin yang mengatakan, selama ini
banyak guru merasa tertekan hanya karena masalah sepele kemudian dilapor ke
Polisi.
Hal tersebut diharapkan tidak
terjadi di Bantaeng dan daerah lainnya. ‘’Kita berharap, persoalan sekolah
benar-benar dapat diselesaikan oleh Dewan Guru sehingga para guru merasa
terlindungi,’’ tuturnya.
Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah
ketika meresmikan gedung senilai Rp 1,7 miliar yang merupakan swadaya para guru
ditambah APBD Bantaeng tersebut mengatakan, penyelesaian gedung ini merupakan
wujud perhatian Pemda terhadap PGRI.
Kehadiran gedung berlantai dua ini
sangat tepat di tengah meningkatnya berbagai kegiatan di Bantaeng. Karena itu,
ia berharap gedung tersebut dilengkapi fasilitas yang representative.
Bupati kemudian mengemukakan
bantuannya dalam bentuk fasilitas penyejuk udara agar para guru yang melakukan
pertemuan bisa mengeluarkan inovasi dan kreatifitasnya.
‘’Bila suasananya enak dan nyaman,
akan banyak ide yang bisa dikeluarkan,’’ tandasnya seraya berharap, akan banyak
dilakukan pelatihan di gedung yang beralamat di jalan Raya PGRI.
Ia juga mengingatkan pentingnya
mengantisipasi pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) yang akan dihelat
September 2014. ‘’Kita berharap, bisa menjadi tuan rumah yang baik,’’ pintanya
seraya menyebut penyelesaian sejumlah fasilitas penunjang.
‘’Infra struktur untuk Porda sudah
hamper rampung. Hotel di Pantai Marina juga akan ditambah kamarnya, sedang
sejumlah pengusaha perhotelah juga telah menyatakan minat untuk membangun di
Bantaeng,’’ tambah Nurdin Abdullah.
Ia kemudian meminta para guru dan
Kepala Sekolah untuk memberi perhatian terhadap kemungkinan anak-anak putus
sekolah, terutama di wilayah pesisir.
Sekolah harus bisa membangun
kesejukan agar anak-anak cinta sekolah. Jangan jadikan sekolah menjadi beban.
Agar sekolah bisa menjadi magnet diperlukan inovasi dari Kepala Sekolah bersama
para guru.
Karena itu, ia berharap komunikasi
pada pagi hari perlu terus digalakkan agar murid merasa dekat dengan gurunya.
‘’Sentuhan nurani pada pagi hari akan lebih mendekatkan hubungan murid dengan
guru,’’ tandas Bupati HM Nurdin Abdullah.
Sebelumnya, Ketua PGRI Bantaeng Hj A
Sinasari melaporkan, jumlah guru di wilayah kerjanya sebanyak 2.047 orang. Dari
jumlah tersebut, 1.144 orang telah bersertifikasi.(hms)
0 komentar: