GORUT, Pelaksanaan peringatan hari jadi Kabupaten Gorontalo Utara yang ketujuh
dirangkaikan dengan pelaksanaan Seminar International tentang Lingkungan Hidup,
yang dihadiri oleh Para Tokoh Masyarakat Gorut, Elit Parpol, Tokoh Pemuda dan
Tokoh Pemberdayaan serta Para Pejuang Pembentukan Kabupaten Gorut tak
ketinggalan pula segenap SKPD lingkup Pemda Kabupaten Gorut dan unsur Tim
Penggerak PKK.
Pada pelaksanaan Seminar tersebut, Bupati Bantaeng H.M. Nurdin Abdullah, mendapatkan undangan kehormatan sebagai pembicara dan berbagi praktik cerdas selama menahkodai Bantaeng dalam hal pelestarian lingkungan hidup yang dipanel dengan Guru besar Ehime University Jepang Prof. Masayuli Sakakibara.
Prof. Masayuli Sakakibara diberikan kesempatan pertama oleh moderator untuk menyampaikan presentasinya. Hal yang paling substansial yang dikemukakan oleh Guru Besar Ehime University tersebut adalah perlunya pelestarian lingkungan hidup, dimulai dari hal-hal yang paling kecil khususnya sampah. Sampah secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas IQ anak-anak usia sekolah sebagai dampak dari pencemaran dan kandungan timah dalam sampah, yang secara perlahan akan melakukan mutasi melalui udara sehingga akan meningkatkan kandungan timah dalam darah segenap penduduk yang ada disekitar pusat-pusat penimbunan sampah dimaksud. Oleh karena itu, Prof. Masayuli Sakakibara berharap agar sampah ini sedapat mungkin dimanfaatkan dengan baik karena pada gilirannya sampah mempunyai nilai ekonomi jika dikelola dengan baik, tentunya melalui peran pemerintah, swasta dan masyarakat yang bersinergi.
Lain halnya dengan Bupati Bantaeng, H.M. Nurdin Abdullah menyampaikan best practice yang dilakukan dalam pengelolaan lingkungan hidup sehingga menjadikan Bantaeng sebagai daerah yang dikenal dengan icon kebersihannya di bagian selatan Sulawesi Selatan, karena hampir setiap tahun mendapatkan Piala Adipura dari Pemerintah Pusat. H.M. Nurdin Abdullah dalam pemaparannya yang banyak disambut tepuk tangan oleh segenap peserta seminar berbagi cerita tentang kondisi Kabupaten Bantaeng ditahun 2008 kebawah dengan kondisi Kabupaten Bantaeng saat ini, yang mengalami perubahan disemua zona pembangunan yang meliputi zona pesisir pantai, zona dataran rendah dan zona dataran tinggi. H. M. Nurdin Abdullah dijuluki sebagai Bapak Pembangunan oleh segenap peserta karena kemampuan menyulap Bantaeng dengan memanfaatkan berbagai potensi sumber daya yang relatif terbatas.
Dipuncak pelaksanaan hari jadi tepatnya pada hari Sabtu (26/4), Bupati Bantaeng menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Gorut, tentang kerjasama daerah dalam berbagai sektor pembangunan yang potensial. Penandatangan MoU tersebut disaksikan oleh Wagub Gorontalo dan Ketua DPRD Kabupaten Gorut. (edy, 082395256425)
Pada pelaksanaan Seminar tersebut, Bupati Bantaeng H.M. Nurdin Abdullah, mendapatkan undangan kehormatan sebagai pembicara dan berbagi praktik cerdas selama menahkodai Bantaeng dalam hal pelestarian lingkungan hidup yang dipanel dengan Guru besar Ehime University Jepang Prof. Masayuli Sakakibara.
Prof. Masayuli Sakakibara diberikan kesempatan pertama oleh moderator untuk menyampaikan presentasinya. Hal yang paling substansial yang dikemukakan oleh Guru Besar Ehime University tersebut adalah perlunya pelestarian lingkungan hidup, dimulai dari hal-hal yang paling kecil khususnya sampah. Sampah secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas IQ anak-anak usia sekolah sebagai dampak dari pencemaran dan kandungan timah dalam sampah, yang secara perlahan akan melakukan mutasi melalui udara sehingga akan meningkatkan kandungan timah dalam darah segenap penduduk yang ada disekitar pusat-pusat penimbunan sampah dimaksud. Oleh karena itu, Prof. Masayuli Sakakibara berharap agar sampah ini sedapat mungkin dimanfaatkan dengan baik karena pada gilirannya sampah mempunyai nilai ekonomi jika dikelola dengan baik, tentunya melalui peran pemerintah, swasta dan masyarakat yang bersinergi.
Lain halnya dengan Bupati Bantaeng, H.M. Nurdin Abdullah menyampaikan best practice yang dilakukan dalam pengelolaan lingkungan hidup sehingga menjadikan Bantaeng sebagai daerah yang dikenal dengan icon kebersihannya di bagian selatan Sulawesi Selatan, karena hampir setiap tahun mendapatkan Piala Adipura dari Pemerintah Pusat. H.M. Nurdin Abdullah dalam pemaparannya yang banyak disambut tepuk tangan oleh segenap peserta seminar berbagi cerita tentang kondisi Kabupaten Bantaeng ditahun 2008 kebawah dengan kondisi Kabupaten Bantaeng saat ini, yang mengalami perubahan disemua zona pembangunan yang meliputi zona pesisir pantai, zona dataran rendah dan zona dataran tinggi. H. M. Nurdin Abdullah dijuluki sebagai Bapak Pembangunan oleh segenap peserta karena kemampuan menyulap Bantaeng dengan memanfaatkan berbagai potensi sumber daya yang relatif terbatas.
Dipuncak pelaksanaan hari jadi tepatnya pada hari Sabtu (26/4), Bupati Bantaeng menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Gorut, tentang kerjasama daerah dalam berbagai sektor pembangunan yang potensial. Penandatangan MoU tersebut disaksikan oleh Wagub Gorontalo dan Ketua DPRD Kabupaten Gorut. (edy, 082395256425)
0 komentar: