Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


ABDUL GAFAR - Ketua THL / TBPP Periode 2014 - 2016.



 
Bantaeng, 29/05 – 2014 – Abdul Gafar, tenaga harian lepas/tenaga bantu penyuluh pertanian (THL TBPP) dari Kota Makassar terpilih menjadi Ketua organisasi tersebut periode 2014-2016.
Ia terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) III Forum Komunikasi Nasional THL/TBPP yang berlangsung selama dua hari (Rabu/Kamis) di Kabupaten Bantaeng.
 
Abdul Gafar menyisihkan dua pesaingnya masing-masing H Amri dari Kabupaten Takalar dan Irfan dari Kabupaten Bantaeng. Musda IV diputuskan di Kabupaten Gowa 2 tahun ke depan.
Usai Musda yang dibuka Wakil Bupati Bantaeng H Muhammad Yasin, Rabu (28/5) peserta melanjutkan penanaman pohon di sekitar kawasan sport center Bantaeng dipimpin Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Bantaeng Ir Ritha Pasha dan SKPD lainnya.
 
 Sebelumnya, peserta Musda yang berjumlah 400 orang lebih itu diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah di Tribun Pantai Seruni.
Bupati berharap, forum THL/TBPP tak hanya mempererat tali silaturahim, tetapi lembaga ini sebaiknya berkiprah untuk kepentingan lebih besar yakni pengembangan pertanian dan peternakan di Sulsel.
 
Nurdin Abdullah member gambaran kondisi pertanian 5 tahun silam yang produksinya kurang menggembirakan. Bahkan kerap terserang hama dan tungro sebagai akibat penggunaan varietas yang berulang.
 
Kini, sudah banyak inovasi yang diiringi pengembangan infrastruktur ke sentra-sentra produksi. Hasilnya, Bantaeng kini bertekad menjadi Kabupaten Benih Berbasis Teknologi.
Itu karena petani Bantaeng sudah mandiri benih. Petani sudah mampu memenuhi kebutuhan benihnya melalui penangkaran ditunjang laboratorium kultur jaringan, jelasnya.
 
Karena itu, Bupati Bantaeng berharap kepada para THL/TBPP agar menjadi tumpuan kedaulatan pangan. ‘’Bila semua bekerja sesuai keterampilan yang dimiliki, pangan di Indonesia akan berdaulat. Kita tidak perlu lagi impor,’’ tambahnya.
 
Sayangnya, sambung Nurdin Abdullah lagi, tenaga penyuluh sering dipandang sebelah mata. Seharusnya, tenaga inilah yang harus banyak melihat perkembangan pertanian di luar negeri agar bisa menularkan kepada petani, tandasnya lagi.
Bupati kemudian memeberi gambaran petani di Amerika Serikat yang jumlahnya terbatas namun mampu memenuhi kebutuhan dunia. ‘’Mereka bisa ekspor jagung dan kedelai padahal musimnya juga terbatas, sementara kita di Indonesia ditunjang iklim tropis,’’ ujarnya.
 
Sebagai negera agraris kita malu mengimpor pangan. Karena itu, penyuluh harus mengasah diri mengembalikan dan membalik agar Indonesia menjadi Negara pengekspor pangan dunia, pintanya.(hms)

0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net