Mahasiswa -Mahasiswi STIK AVICENNA berhak beri layanan keperawatan
Bantaeng,
27 Juni 2013 – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Avicenna
jurusan Keperawatan dan Kebidanan program diploma tiga (DIII) Kabupaten
Bantaeng dinyatakan berhak memberikan layanan keperawatan dan kebidanan kepada
masyarakat.
Kelayakan menggunakan profesi
tersebut dilakukan setelah ke 56 mahasiswa angkatan 2012/2013 dilantik dan
dipasangkan cap serta papan nama pada malam Caving Day di Gedung Pertiwi
Bantaeng, Kamis (27/6).
Pemasangan tanda kebesaran bagi
perawat tersebut diawali prosesi dan pembacaan sejarah keperawatan Florence
Nightingger yang dilakukan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Sudarni,SH.
Ketua Yayasan STIK Avicenna mengatakan, kegiatan untuk kali pertama di Bantaeng dilakukan setelah mahasiswa menjalani kuliah tahun ajaran 2012/2013 dimana STIK Avicenna menjadi perguruan tinggi bidang kesehatan satu-satunya yang mendapat rekomendasi Bupati Bantaeng.
Dengan pelantikan dan pemasangan cap
ini, mahasiswa bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui rumah sakit atau
di Puskesmas. Karena itu, ia berpesan agar berprilaku sopan dan santun kepada
pasien.
Seorang perawat, kata Marzuki tidak
boleh membedakan pasien berpangkat, golongan, kaya atu miskin karena perbuatan
membeda-bedakan pasien merupakan perbuatan sangat tercela dalam dunia
keperawatan.
Profesi keperawatan juga tidak
mengenal waktu seperti yang telah dicontohkan tokoh keperawatan Florence
Nightingger yang selalu dibacakan sejarahnya pada setiap Caving Day.
Bupati Bantaeng yang diwakili Sekda
Sudarni,SH berpesan agar melaksanakan tugas sesuai etika keperawatan.
‘’Aplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah serta jalankan tugas sesuai profesi,’’ pintanya.
‘’Aplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah serta jalankan tugas sesuai profesi,’’ pintanya.
Masih menurut Sekda, menghadapi
pelayanan kepada masyarakat, perawat hendaknya menyiapkan mental agar tidak
menjadikan symbol semata melainkan dapat diwujudkan dalam bentuk karya sehingga
menjadi perawat dan bidan yang profesional.
Selain memberikan pelayanan di RS dan Puskesmas, Sekda juga berharap para perawat dan bidan bisa menggerakkan masyarakat dengan melibatkan diri dalam komponen Desa Siaga, pintanya.
0 komentar: