NURDIN ABDULLAH - disiplin harus dimulai dari atasan
Bantaeng,
24 Juni 2013 - Bupati Bantaeng Hm Nurdin
Abdullah mengingatkan petingginya untuk memberi contoh disiplin kepada
bawahannya.
‘’Disiplin harus dimulai dari
atasan. Atasanlah yang memberi contoh,’’ katanya ketika membuka Sosialisasi
Peraturan Pemerintah (PP) No. 53 Th 2010 tentang Disiplin PNS di ruang pola
Kantor Bupati Bantaeng, Senin (24/6).
Sosialisasi yang diikuti 80 peserta
eselon 2, 3 dan 4 serta staf SKPD se Kabupaten Bantaeng tersebut menampilkan
Kepala Kantor Regional IV Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Makassar Usman
Gumanti.
Bupati pada sosialisasi yang
dihadiri Wakil Bupati HA Asli Mustadjab, Plt Sekda Sudarni, Wakil Bupati
terpilih HM Yasin dan para pimpinan SKPD tersebut mengatakan, masalah
kedisiplinan sangat penting untuk komitmen memajukan bangsa.
Ia kemudian memberi contoh Negara
yang tidak memiliki sumber daya alam (SDA) memadai seperti Singapura yang maju
karena kedisiplinan masyarakatnya. ‘’Tinggal bagaimana komitmen dan kinerja
kita maksimalkan untuk maju,’’ tuturnya.
Bupati juga mengatakan, bila
disiplin dan komitmen kita miliki, maka SDA kita tak akan keluar begitu saja.
Selama ini, SDA kita keluar kemudian diolah di Negara lain kemudian kita beli
dengan harga tinggi.
‘’Saya selalu mengatakan, kurang apa
Negara kita. Hanya saja selama ini salah urus karena bila dikelola
professional, hasilnya akan dirasakan bersama,’’ tambah Nurdin Abdullah yang
berharap sosialisasi ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kedisiplinan.
‘’Saya harus mengakui, saya gagal
mendisiplinkan pegawai dalam periode pertama. Dari ribuan pegawai yang ada,
hanya segelintir yang biasa ikut apel. Karena itu, mari kita mulai dari diri
sendiri,’’ ajaknya.
Masih menurut Bupati HM Nurdin
Abdullah, dengan PP ini, ada kekuatan untuk mengembalikan jati diri sebagai PNS
yang menjadi pilihan hidup. Karena sudah menjadi pilihan maka jangan berpikir
kayak arena PNS diatur oleh Negara.
PNS dituntut oleh Negara untuk
mengabdi kepada bangsa dan member pelayanan kepada masyarakat. ‘’Saya juga
telah menekankan pada pelaksanaan prajabatan untuk tidak dijadikan prasyarat semata,
tapi bagaimana menyerap ilmu agar siap atau tidak menjadi PNS,’’ ujarnya.
Ini bukan momok, tapi lebih baik
kita menyiapkan anggaran untuk mengikutkan kembali peserta yang yang tidak
lolos daripada meloloskan orang yang tidak siap, tambahnya.
0 komentar: