Selamat Datang di Blogspot Staf Bupati Bantaeng Alamat : Jl. A. Manappiang No.5 Kabupaten Bantaeng - Telepon ( 0413 ) 21001, fax ( 0413 ) 22765 Propinsi Sulawesi Selatan, terima kasih,..atas kunjungan anda. Wassalam
Silahkan Mengganti Tema Latar yang di inginkan


Nurdin Abdullah Pakai Warok Ponorogo

Nurdin Abdullah pakai Warok Ponorogo

Bantaeng, 21/3 – 2013 -  Setelah tamu dari Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua, Kabupaten Bantaeng kembali kendatangan tamu yang melakukan study banding.
Kali ini, datang dari Jawa Timur (Jatim) tepatnya dari Kabupaten Ponorogo. Tamu yang dipimpin langsung Wakil Bupati Ponorogo Hj Yuni Widyaningsih, SH, Msi ini juga belajar Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) serta pengembangan pertanian melalui kultur jaringan.

Rombongan berjumlah 45 orang tersebut memakai pakaian khas Ponorogo, Warok dan diterima pada malam ramah tamah di anjungan Pantai Marina, Rabu (20/3) malam.

Wakil Bupati Ponorogo pada pertemuan silaturahim tersebut  menyematkan Warok, pakaian berwarna hitam lengkap dengan ikat kepalanya yang bergaris merah, mirip pendekar kepada Bupati HM Nurdin Abdullah.


Penyematan pakaian khas Ponorogo tersebut disaksikan pejabat Bappenas, Nadjib, Sekda H Zainuddin Tahir, para pimpinan SKPD dan puluhan mahasiswa Brawijaya yang belajar di Makassar.

Menurut  Wakil Bupati Yuni Widyaningsih, pakaian khas tersebut dipakai sehari-hari, bahkan pada bulan Muharram, semua masyarakat menggunakannya, termasuk ke kantor, kecuali Polisi dan Tentara.

Selama di kabupaten berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota provinsi Sulsel, rombongan dari Kota Santri yang terkenal dengan Pondok Pesantren Gontor tersebut ingin belajar pertanian dan Bumdes.

Karena itu, kami membawa Kepala Desa, Dinas Pertanian, Dinas Keindahan Kota, Camat dan unsur terkait lainnya agar dapat menimba ilmu lebih banyak di kabupaten berjuluk Butta Toa ini.

Yuni Widyaningsih juga mengakui terkesan dengan kondisi Bantaeng yang bersih serta suasana kota tanpa baliho padahal menurut informasi, Bantaeng akan melakukan pesta demokrasi.

‘’Sebenarnya sepanjang jalan saya masuk angin karena meninggalkan kampung halaman pukul 01.00 WIB, namun ketika masuk Kota Bantaeng, sakit saya hilang. Luar biasa, kondisinya sangat berbeda dengan daerah-daerah sebelumnya yang kami lalui,’’ tandasnya.

Ia berharap, suasana politik yang aman dan nyaman tersebut juga menular ke Ponorogo agar pesta demokrasi yang hemat dapat dilakukan dengan baik, harapnya.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah berharap, kunjungan ini menjadi ajang pertukaran pengalaman sebab masing-masing daerah tentu memiliki keunggulan dan kekurangan sendiri-sendiri.

Karena itu, diperlukan sinergi agar dapat berkembang bersama, urainya. Ia kemudian mengemukakan kondisi daerah yang memiliki wilayah terkecil di Sulsel ini  yang juga pernah menjadi Afdeling pada pemerintahan Belanda membawahi Kabupaten Jeneponto, Bulukumba, Sinjai dan Selayar.

Bantaeng juga pernah masuk dalam perawatan Kementerian Daerah tertinggal, namun sejak 2010 sudah berhasil dikeluarkan dengan melakukan berbagai pembenahan, terutama banjir tahunan.
‘’Bantaeng yang semula memiliki infrastruktur yang minim, rawan bencana dan menjadi langganan banjir tahunan, kini telah berubah. Dulu lingkungan rusak akibat kebijakan yang keliru. Kini perlahan sudah berhasil dibenahi,’’ tuturnya.

Dengan posisi yang strategis karena berada tepat di telapak kaki pulau Sulawesi, Bantaeng diharap menjadi pemicu ekonomi bagian selatan Sulsel. Salah satu unggulan pelayanan saat ini melalui Brigade Siaga Bencana (BSB).

Layanan tanpa kartu sehat ini melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Bapedalda. Masyarakat cukup menekan nomor telepon 113, dokter dan perawat akan meluncur menggunakan ambulance.

Melalui program ini, angka kematian ibu menjadi nol, sedang di bidang pertanian, kita berhasil mengembangkan komoditi bernilai ekspor serta mendukung provinsi dalam penyediaan benih berbasis teknologi.

Kini, memasuki 2013 yang disebut-sebut sebagai tahun politik karena akan diwarnai suksesi, termasuk pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden pada 2014, kita jadikan sebagai tahun emas.

Hal itu akan ditandai pembangunan sejumlah industry smelter dengan investasi bernilai triliunan rupiah. ‘’Pada saat itulah, pendapatan asli daerah (PAD) kita diharapkan meningkat tajam,’’ tandasnya.(hms)





0 komentar:

Komentar

Komentar Terbaru

CREATED BY : Dedy Unsat.net