Harga Jagung Stabil

 

Harga jagung kuning di Bantaeng dalam sebulan terakhir cenderung stabil di posisi Rp2.550,00 per kilogram (Kg) khusus untuk pipilan kering. Pasalnya, hal itu cenderung dipengaruhi oleh turunnya luas areal panen jagung di wilayah Bantaeng.

“Panen raya jagung di Bantaeng biasanya berlangsung September dan harganya di tahun-tahun sebelumnya selalu turun,” kata seorang petani di Desa Borong Loe, Kecamatan Pa’jukukang, Ramli, Jumat 2 Agustus.
Menurutnya, harga jagung sebulan sebelumnya, juga tidak meningkat jauh atau hanya berkisar Rp2.500,00 per Kg pipilan kering. Pada musim ini, akibat tingginya intensitas hujan di sejumlah wilayah di Bantaeng, sebagian besar para petani mengalami gagal menanam jagung dan beralih tanaman lain.

Sedangkan, pada musim panen raya jagung pada tahun 2012 lalu, harga jagung di Bantaeng berkisar Rp 2.000 hingga Rp 2.200 per Kg pipilan kering. “Kami juga belum tahu apakah setelah Idul fitri harga jagung turun atau tidak,” katanya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, luas areal tanaman jagung di daerah ini, pada tahun 2010 ditargetkan seluas 40.000 hektare (Ha). Namun, karena pengaruh adanya anomali cuaca luas areal tanaman jagung baru terealisasi sekitar 10.000 Ha dengan produksi rata-rata 5,7 ton per Ha, dan diperkirakan total produksi tanaman jagung di Bantaeng, dengan luas 40.000 Ha mencapai 206 ribu ton. Namun, realisasi luas areal tertanam baru sekitar 6.000 Ha, sehingga produksi jagung di Bantaeng baru sekitar 34.200 ton.